Pagi menghadirkan cinta,
menghadirkan keindahan semesta,
menghadirkan semangat dalam jiwa,
dan, menghadirkan sebuah harapan.
Dedaunan di halaman rumah,
berbekas air hujan semalam,
menetes perlahan-lahan,
mengurai bersama alam.
Sinar mentari pagi,
memaksa embu pagi,
hilang dari dedaunan,
dan, pergi bersama awan.
Embun pagi yang menjejukan,
ingin rasanya hadir sepanjang hari,
sepanjang kehidupan ini,
agar aku bisa mengerti:
Tentang hidup dan alam,
tentang kesejukan dan ketenangan,
tentang kenyamana dan ketentraman,
tentang bening dan sebuah harapan.
Pada mu embun pagi yang ku tengok,
ku raba, ku sentuh, ingin rasanya meminummu,
sebab, engkau begitu menarik pandangananku,
juga bersama dedaunan hijau yang semi menawan,
Pada mu embuh pagi yang terhembus angin,
ingin rasanya aku terbang dan terurai,
terbawa cahaya, dan menjadi pelangi,
dan, mewarnai indahnya dunia ini.
embuh pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H