Mohon tunggu...
Ilham Sopiyan
Ilham Sopiyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Cairo

"Menulis adalah medium expresi diri ; Menulis adalah kesadaran akan sejarah"

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Sambut Syawal dengan Puasa Sunnah, Ini keutamaannya

23 April 2023   20:26 Diperbarui: 24 April 2023   13:13 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang ahli hikmah berkata : "Barangsiapa beribadah karena Ramadhan, sungguh ia telah berlalu. Dan barang siapa beribadah karena Allah sungguh ia abadi. Jadilah hamba-hamba Allah yang Rabbani, dan janganlah sekali-kali menjadi hamba-Nya yang Ramadhani (hanya semangat beribadah di bulan Ramadhan).

Nasihat ini seakan menjadi trigger untuk kita dalam membuktikan seberapa besar kita bisa konsisten bersemangat dalam melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. Setelah di bulan Ramadhan kita digembleng untuk konsisten berpuasa selama 30 hari ditambah suasana salat malam yang dihadirkan secara berjamaah di masjid-masjid. Maka pada hakikatnya itu semua adalah pemenuhan energi baru untuk kita terus bisa konsisten dalam melaksanakan ibadah-ibadah di bulan selepas Ramadhan. 

Terkhusus di bulan Syawal yang saat ini kita sedang menjalaninya. Setelah merayakan hari raya idul fitri sebagai lambang kemenangan bagi mereka yang telah melaksanakan puasa penuh dan mampu menahan hawa nafsunya di bulan Ramadhan. Maka di hari raya idul fitri kita diharamkan untuk berpuasa.

Ada salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan dilaksanakan oleh umat islam setelah melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, yaitu puasa 6 hari di bulan syawal. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw, bersabda :

"Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa setahun penuh." (HR. Muslim).

Ini adalah keutamaan yang Rasulullah Saw janjikan bagi mereka yang menyempurnakan puasa Ramadhannya dengan puasa 6 hari di bulan syawal. Tentu ini menjadi tantangan sejauh mana kita mampu menjaga ritme ibadah yang telah dibangun di bulan Ramadhan. Walaupun secara hukum puasa 6 hari ini sunnah, justru ini menjadi pembuktian akan keberhasilan daripada pendidikan ibadah kita di bulan Ramadhan. Karena semangat Ramadhan ini mesti dipertahankan dengan menghidupkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad Saw.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu menghidupkan sunnah-sunnah Nabi, sehingga kelak kita bisa mendapatkan pertolongannya di hari kiamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun