Mohon tunggu...
Ilham Sinatrio
Ilham Sinatrio Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pemula

Seorang pelajar yang mencintai olahraga dan suka membaca segala sesuatu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan serta mulai tertarik pada dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Era Itu Hampir Berakhir

26 Juni 2019   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2019   08:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alien vs Robot, ini bukan membahas tentang film atau sains melainkan persaingan terhebat sepanjang masa antar dua pesepakbola paling top sejagad saat ini. Yap...antara si alien (Lionel Messi) yang hebat karena bakat dari lahirnya dan si robot (Cristiano Ronaldo) berkat kerja kerasnya yang dimulai dari nol. Kedua aktor utama dalam panggung persepakbolaan dunia ini silih berganti bersaing dalam segala aspek, mulai dari individu hingga klub bahkan trofi bagi tanah kelahiran mereka.

Kedua "manusia" ini mulai bersaing saat era Ronaldinho berakhir, tepatnya saat tahun 2007 ketika Ricardo Kaka meraih Ballon D'or saat itu kedua orang ini berada tepat dibelakang Kaka dalam posisi Ballon D'or. Puncak perseteruan Messi & Ronaldo terjadi dalam kurun 2008-2017 saat mereka silih berganti memenangi Ballon D'or sebelum dipatahkan Luka Modric pada tahun 2018. Pada kurun waktu sedekade itu, pecinta sepakbola disuguhkan perseteruan paling sengit antar keduanya. Bahkan bisa dibilang perseteruan Messi dan Ronaldo bisa jadi menjadi perseteruan antar dua manusia paling epik pada abad 21. Sangat sulit perseteruan yang sama bakal terjadi pada orang yang berbeda di masa yang akan datang.

Perseteruan keduanya semakin memanas ketika Ronaldo memutuskan hijrah dari Manchester United ke Real Madrid yang merupakan seteru abadi dari FC Barcelona tim yang dibela Lionel Messi. Bahkan tajuk El Clasico yang biasanya lekat dengan perseteuan dua klub tesebut, justru beralih menjadi rivalitas antar Messi dan Ronaldo. Rivalitas yang berlangsung kurang lebih satu dekade terakhir sering menimbulkan opini oleh berbagai pihak dengan membandingan siapa yang terbaik diantara  mereka berdua. Namun, kita tak bisa menyebutkan siapa yang lebih hebat diantara mereka berdua karena kedua orang ini tentu memiliki style bermain yang berbeda-beda dan tentunya dengan karakter pribadi mereka yang berbeda juga menjadi alasan mengapa mereka tidak bisa diperdebatkan siapa yang terhebat.

Saat ini, usia mereka telah menginjak 34 tahun (Ronaldo) dan 32 tahun (Messi). Tentu tak lama lagi kedua megabintang sepakbola dunia tersebut akan segera gantung sepatu dan akan meninggalkan kenangan bagi kita pecinta sepakbola. Tanda tanya besar muncul menjelang akhir era alien vs robot, siapa yang bisa menjadi next messi vs ronaldo. Untuk menjadi penerus rivalitas mereka tidak hanya bergantung pada skill terbaik dan mestinya performanya stabil, melainkan juga harus bisa menjadi ikon sepakbola baru. Selain itu, brand image yang selama ini melekat pada Ronaldo dan Messi sebagai ambassador berbagai produk juga menjadi perhatian untuk  menentukan siapa penerus mereka. Tentu hal ini cukup sulit pasalnya para bintang sepakbola saat ini sangat jarang yang selalu bermain konsisten tiap musimnya. Saya bisa beri contoh, misalnya Neymar Jr, superstar PSG ini sebenarnya memiliki skill diatas rata-rata tetapi sikapnya di luar lapangan yang telalu glamor dan sering terkena masalah serta identik dengan pemain "tukang diving" membuatnya sulit untuk keluar dari bayang-bayang Messi dan Ronaldo.

Saya ambil contoh lain, mantan rekan setim Ronaldo saat masih di Real Madrid yakni Gareth Bale, pemain berkebangsaan Wales ini sebelumnya menghebohkan publik dengan memecahkan rekor transfer termahal dunia pada 2013, awalnya performa pemain yang identik dengan lari cepatnya ini sangat memuaskan bahkan digadang-gadang mampu menggantikan posisi Ronaldo di Real Madrid. 

Namun, permasalahan cedera yang sering menimpanya membuat peformanya naik turun, terlebih lagi konflik intenalnya dengan Zinedine Zidane membuatnya tesingkir dari skuad Real Madrid. 

Saat ini muncul anak baru yang masih berusia 20 tahun asal Prancis yang sudah meraih trofi Piala Dunia yakni Kylian Mbappe. Usianya masih sangat muda, sudah bergelimang gelar, performanya sangat stabil dalam dua musim terkahir dan tentunya gaya hidupnya di luar lapangan tidak terlalu bengal dibandingkan Neymar membuatnya digadang-gadang dapat menjadi ikon sepakbola baru di masa yang akan datang selepas pensiunnya Messi dan Ronaldo.

 Namun, Mbappe harus menunjukkan performanya lebih lanjut, sebabnya saat ini ia "hanya" bermain di Liga Prancis yang selama ini identik dengan liga "PSG" tim yang ia bela. Pada liga ini klub, dimana Mbappe bernaung (PSG) sangat mendominasi sehingga untuk menjadi penerus Ronaldo/Messi ia harus berani bermain diluar Prancis. 

Selain itu, masih ada anak dari Ronaldo (Cristiano Ronaldo Jr) dan Messi (Thiago Messi) yang mulai merintis karir sepakbola di level junior, patut kita tunggu setidaknya 15 tahun kedepan bagaimana anak dari dua ikon sepakbola tersebut bermain, akankah mampu seperti ayahnya atau justru sebaliknya.

Memang untuk mencari pengganti sepadan Ronaldo dan Messi tampaknya sangat sulit dalam beberapa tahun kedepan apalagi banyak sekali aspek-aspek yang harus dipenuhi seorang pemain untuk menjadi ikon sepakbola baru. Namun, tidak tertutup kemungkinan bahwa bintang baru tersebut akan datang tak lama lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun