Mohon tunggu...
Ilham Sanrego
Ilham Sanrego Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Aliyah PP Alahid Pape

sederhana, penuh mimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Legenda Batu Keramat

5 Mei 2024   06:32 Diperbarui: 5 Mei 2024   06:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Legenda batu keramat

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang tua bersama anak perempuannya. Mereka hidup di tengah hutan di sebuah gubuk reot.  Tiang-tiangnya adalah dahan-dahan yang semakin lapuk sementara dindingnya adalah daun daun kelapa yang dianyam sekenanya. Mereka tinggal berdua di situ sejak lama. Sang istri pergi entah kemana.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, laki-laki itu mengumpulkan kayu bakar lalu menjualnya kepada penduduk di sekitar hutan.

"Kayu bakar. Kayu bakar. Cepat menyala, harga murah. Berapa saja, seikhlasnya."

Sementara anak perempuannya, yang telah beranjak dewasa tinggal saja di rumahnya, berangan-angan angan dan ongkang-ongkang kaki.

' Seandainya, seorang pangeran datang berburu dan menemukanku di sini. Hmmm, ia akan terpesona dan segera menyunting ku. Membawaku ke istananya. Di sana, tentu sangat nikmat, makan enak, tidur nyenyak, mau apa2 tinggal suruh pelayan...Hmmm'

Orang tuanya sudah sering menasehatinya supaya mungkin ia bisa bekerja, sekurang2nya membantu mencari kayu bakar.

"Nak. Ayah sudah tua. Tulang2ku sudah sedemikian lemah. Setiap waktu hanyalah letih demi letih. Bantulah ayah, Nak. "

"Aduh. Hidup tidak selamanya menuntun garis nasib. Garis yang tak pernah kita ketahui. Sudahlah, saya tetap di sini, Pak. Mungkin keajaiban segera menghampiri.'

Hingga suatu hari, ayahnya bertemu dengan pedagang kain.

"Pak. Mungkin Bapak punya anak gadis. Dia bisa menenun kain untuk saya. Bahan2nya saya siapkan. Nanti saya memberi upah yang layak.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun