Mohon tunggu...
Ilham Salo
Ilham Salo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rekayasa Sosial untuk Hari Anti Korupsi

1 Desember 2016   09:57 Diperbarui: 1 Desember 2016   10:13 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Korupsi merupakan suatu bencana yang sangat besar dialami oleh umat manusia di berbagai belahan dunia. Bencana ini pun juga sudah banyak memberikan dampaknya diberbagai aspek kehidupan manusia saat ini. Salah satu dari contoh  yang merasakan dampaknya dari bencana korupsi ini adalah negara kita Indonesia. Dari sekian banyak kasus yang terjadi di Indonesia bisa dikatakan yang terlibat pada kasus korupsi ini adalah penguasa dalam instasi atau orang yang memiliki jabatan tertinggi dalam perusahaannya. Sungguh banyak yang dilakukan untuk mengatasi bencana ini, mulai dari pencerdasan kepada anak-anak hingga mahasiswa sebagai yang meneruskan estafet dalam membangun bangsa Indonesia dan berbagai komunitas yang menjadikan idealism nya untuk menolak korupsi di bangsa Indonesia.

Pada saat ketika saya merasakan bahwa korupsi yang merajalela di bangsa ini, membuat saya sebagai mahasiswa memberikan opini bahwa hidup ini memang kita sangat membutuhkan semangat baru untuk menyelesaikan masalah korupsi  dari akarnya. Semua manusia memiliki kebutuhan primer, sekunder dan tersier yang harus mereka cukupi. Dengan berbagai cara banyak orang selalu bekerja keras dengan mencukupi kebutuhannya. Sehingga dari kecil kita pun sudah diberikan pelajaran yang tidak disadari oleh banyak orang tua bahwa pelajar sekarang harus bisa melengkapi kebutuhan itu jika ingin bertahan dalam masa saat ini, dengan tanpa ada batasan dalam melengkapi kebutuhkan itu maka sangat dipastikan banyak dari kader bangsa Indonesia tidak memperdulikan masalah korupsi ini. Jadi menurut saya kita tidak usah untuk selalu menyorakan hari anti korupsi itu hanya di mulut saja dan di hari itu saja. Kita harus bisa menanamkan sebuah pola rekayasa sosial yang dapat menghacurkan pemikiran yang apatis dalam kehidupan bangsa Indonesia saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun