(M0119042) Ilham Setyawan Penulis Mahasiswa Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
A. Latar BelakangÂ
Matematika merupakan ilmu dasar yang dipelajari sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika sangat dibutuhkan di berbagai jenis kegiatan ataupun pekerjaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Marsigit (2012) yang memandang bahwa matematika merupakan pemecahan masalah. Matematika selalu dibutuhkan oleh manusia dalam setiap pemecahan masalah yang dilakukan. Matematika yang dipelajari di jenjang sekolah disebut matematika sekolah (Erman Suherman dkk dalam Wulandari, 2011).
Matematika yang dipelajari di jenjang sekolah disesuaikan dengan perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Penyelenggaraan pendidikan matematika di sekolah Indonesia saat ini diatur dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP mengamanatkan bahwa salah satu aspek penting dalam pembelajaran matematika sekolah adalah pengembangan kemampuan penalaran siswa. Hal ini ditunjukkan dengan salah satu tujuan mata pelajaran Matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan untuk menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Pemecahan masalah dalam proses pembelajaran matematika merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi keberhasilan pembelajaran matematika. Pemecahan masalah juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pemecahan masalah akan selalu digunakan dimanapun itu.
Berdasarkan pengamatan awal, keterampilan pemecahan masalah matematika di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kedungwuni sangat bervariasi. Siswa kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Kedungwuni berjumlah 32 siswa mempunyai kemampuan keterampilan pemecahan masalah yang tinggi hanya 25% dan yang rendah sebanyak 75%. Data tersebut berdasarkan jurnal "ANALISIS KESULITAN SISWA SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI MATERI LOGARITMA".
B. Tujuan Artikel
Tujuan Artikel ini adalah menganalisis penyebab kesulitan dalam pembelajaran matematika dalam materi pokok logaritma serta mencari solusi untuk mempermudah pembelajaran dalam materi pokok logaritma.
C. Pembahasan
Menurut hasil penelitian dalam jurnal "ANALISIS KESULITAN PEMBELAJARAN MAEMATIKA DENGAN PENGANTAR BAHASA INGGRIS PADA MATERI POKOK BENTUK LOGARITMA KELAS X IMERSI SMA NEGERI KARANGPANDAN KARANGANYAR 2012/2013" dan jurnal  "ANALISIS KESULITAN SISWA SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI MATERI LOGARITMA" di SMA Negeri 1 Kedungwuni dan SMA Negeri Karangpandan, dapat diperoleh bahwa siswa memiliki beberapa kesalahan antara lain :
- Kesalahan menerima informasi yang disebabkan oleh siswa yang tidak teliti dan terburu-buru ketika membaca soal.
- Kesalahan konsep bentuk logaritma terjadi karena siswa lebih suka memperlajari materi pada bagian rumus dan prosedur penyelesaian soal daripada konsep.
- Kesalahan langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam penyelesaian logaritma.
- Kurang telitian siswa sehingga menyebabkan kesalahan saat menghitung.
- Kesalahan penulisan saat siswa terburu-buru mengerjakan soal.
- Kurang memahami konsep awal tentang sifat-sifat logaritma.
- Kebingungan pada penerapan sifat-sifat logaritma karena banyaknya sifat pada logaritma.
- Kesulitan dalam memahami konsep awal tentang sifat-sifat logaritma.
Kemudian hasil wawancara yang dilakukan dengan guru SMA Negeri Karangpandan antara lain :
- Kurangnya motivasi dalam belajar matematika.
- Pengetahuan dan kemampuan prasyarat yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari logaritma cenderung kurang.
- Kurangnya buku referensi dalam pembelajaran materi logaritma.