Mohon tunggu...
Ilham RamdhaniAmir
Ilham RamdhaniAmir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Departemen Kimia IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Kestabilan Emosi/Perilaku terhadap Kesejahteraan Keluarga dengan Anggota Keluarga Handicap di Perkotaan

12 November 2023   13:00 Diperbarui: 12 November 2023   13:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dengan anggota handicap dapat diberi perhatian khusus dengan bantuan pelayanan sosial. Pelayanan sosial dapat mencakup tindakan dan intervensi kepada lingkungan sosial untuk membantu individu dalam melakukan penyesuaian.  Pelayanan sosial terdapat dalam berbagai kegiatan yang memberikan layanan kepada klien dan berkontribusi dalam mencapai tujuan-tujuan yang mereka tetapkan. Sebagai contoh dalam hal penyembuhan, perlindungan dan rehabilitasi kepada individu agar dapat mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi (Muhidin 1992).

Manajemen kestabilan emosi dan perilaku terhadap anggota keluarga yang mengalami handicap di perkotaan adalah pendekatan komprehensif yang melibatkan pemahaman mendalam tentang handicap, dukungan emosional, perawatan medis, komunikasi terbuka, dan penggunaan sumber daya yang ada. Hal ini dapat membawa dampak positif seperti peningkatan kualitas hidup, dukungan sosial yang lebih baik, dan menciptakan lingkungan inklusif. “Tindakan yang dapat saya lakukan sebagai keluarga adalah dengan memberikan dukungan emosional yang kuat, mengikutsertakan mereka dalam aktivitas keluarga, mendukung perawatan kesehatan mereka, mengedukasi diri sendiri tentang handicap tersebut, mencari dukungan komunitas, berkomunikasi terbuka dan jujur, serta memastikan aksesibilitas fisik di rumah dan lingkungan”, ujar Mardiah (21 tahun) yang memiliki anggota keluarga handicap.

Dalam hal ini, berbagai strategi untuk membantu anggota keluarga yang mengalami handicap, yakni termasuk menjaga komunikasi yang baik, serta memberikan dukungan psikologis dan sosial. Terlepas dari tantangan yang dihadapi, manajemen kestabilan emosi dan perilaku terhadap anggota keluarga yang mengalami handicap dapat membawa dampak positif bagi keluarga tersebut.

“Whenever you're in conflict with someone, there is one factor that can make the difference between damaging your relationship and deepening it. That factor is attitude” 

-William James

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun