Mohon tunggu...
AdityaSan
AdityaSan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

rara avis in terris nigroque simillima cygno!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teknik Menghidupkan Percakapan dengan Orang Asing

30 Desember 2022   19:40 Diperbarui: 16 April 2023   23:00 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda dapat mengikuti tiga tips dibawah ini agar mampu menghasilkan pertanyaan yang mampu menghidupkan percakapan dengan orang asing.

Tanyakan Topik yang Mereka Kuasai

Seorang wanita yang duduk disamping kursi saya, mulai bercerita tentang pengalaman anak nya bekerja, suasana malam natal yang meriah di Surabaya, hingga ia bercerita tentang trik mendapatkan tiket kereta kelas eksekutif dengan harga yang terjangkau. Anda dapat menilai bahwa ketiga topik itulah yang akan membuat ia nyaman bercakap-cakap dengan Anda. 

Tanyakan bagaimana suasana malam natal di Surabaya atau perbedaan kemeriahan malam natal di Surabaya dengan di Yogyakarta (Ada kemungkinan ia mengenal Yogyakarta karena anak pertama nya kuliah di Universitas Atmajaya). Pertanyaan tersebut akan sangat membuat dirinya semangat untuk bercerita. Buatlah ia menjadi dirinya sendiri — penganut agama Katolik. Anda telah membuatnya nyaman hidup ditengah lautan penganut agama Islam di Indonesia.

Buatlah Dia Berbicara Tentang Dirinya Sendiri  

  • Dari ketiga topik yang sering ia ceritakan, pilihlah topik yang paling sering ia ceritakan kepada Anda. Maka, itulah gambaran dirinya saat ini. Wanita itu lebih dominan menceritakan perjuangan dirinya menemani anak nya mulai dari mendaftar kerja hingga anaknya bekerja di beberapa kota di Jawa Timur. Buatlah serangkaian pertanyaan dari cerita tersebut. dengan senang hati, ia akan menjawab apa yang Anda tanyakan. Saya belajar hal ini dari seorang penyiar radio terkenal asal Brooklyn, Amerika Serikat, Larry King. Ia menulis dalam bukunya yang berjudul Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Dimana Saja. “Yang perlu diingat, setiap orang adalah ahli dalam satu hal. Paling tidak, setiap orang memiliki satu topik bahasan yang mereka suka membicarakannya.” 

Hindari Pertanyaan Ya/Tidak

  • Kira-kira itulah yang Anda peroleh jika bertanya kepada lawan bicara Anda dengan model pertanyaan seperti ini: “Apakah kereta ini (Ranggajati) nantinya melintasi Stasiun Kroya?”. Jika lawan bicara Anda cenderung lebih reaktif, mungkin ia akan menceritakan alasan nya. Jika tidak, maka jawaban ya/tidak yang Anda dapatkan dan percakapan terhenti. Anda harus mencari topik lain yang tentu saja tidak mudah untuk menemukan topik percakapan yang sesuai. 

 

Tunjukkan Ketertarikan Anda

Lawan bicara Anda akan merasa nyaman dan tertarik untuk bercakap-cakap dengan Anda, jika mereka juga melihat bahwa Anda juga menikmati percakapan tersebut. Perhatikan baik-baik apa yang disampaikan dengan melakukan kontak mata. Ingat, lakukan dengan sewajarnya — sesaat  memalingkan perhatian. 

Gaya tubuh secara otomatis akan mengikuti arah perhatian Anda —mengangguk kecil atau menggeleng tanda kagum. Sekali lagi, lakukan pada momen yang tepat. Akan lebih baik lagi, apabila lawan bicara Anda bercerita mengenai topik yang mana Anda juga menguasai topik tersebut. Tanpa sadar, Anda sedang bercakap-cakap layaknya konversasionalis yang hebat.

Hal-Hal Tabu

Saya mengajukan pertanyaan, apakah ia pernah merayakan malam natal di Yogyakarta — ia memiliki seorang anak perempuan yang sedang kuliah di Universitas Atmajaya. “Ya, Saya pernah merayakan malam natal di Gereja Katolik Santo Antonius Padua, Kotabaru, Yogyakarta.” pada momen ini, Anda telah memasuki topik yang sedikit mengarah pada keyakinan seseorang. Topik perayaan malam natal adalah batas wajar. Jangan membahas sesuatu yang lebih mendalam tentang agama yang dianutnya. 

Tidak setiap orang senang dengan hal ini — saya sendiri juga pernah mengalami nya. Ditunjukkan dengan ekspresi yang kurang atraktif dalam bercakap-cakap. Buatlah sebuah forum khusus jika ingin bercakap-cakap mengenai topik yang mengandung unsur agama kita dan orang lain. Mendiskusikan hal tersebut, juga bukan perkara yang mudah. Lebih baik Anda berhati-hati melontarkan pertanyaan pada topik malam natal. Anda dapat membuatnya senang, namun jika salah langkah akan berakibat fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun