Mohon tunggu...
admin
admin Mohon Tunggu... Jurnalis - Kompas

Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Warga Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang dapat Edukasi dari Tim PKM PNUP tentang Bahaya Minyak Jelantah dan Praktik Cara Mengolahnya

13 Agustus 2024   16:17 Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:08 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto PKM PNUP Serah Terima Alat dan Bahan Praktik Cara Mengolahnya menjadi Sabun dan Lilin (Dokpri)

Salah satu tim PKM Politeknik Negeri Ujung Pandang telah melaksanakan kegiatan edukasi tentang bahaya minyak jelantah dan cara mengelolanya dengan aman yang dilaksakan pada hari kamis, 8 Agustus 2024 di kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang. Kegiatan tersebut merupakan aplikasi dari program kemitraan masyarakat. Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan minyak jelantah terhadap kesehatan dan dampaknya terhadap lingkungan.

Minyak jelantah menjadi sumber radikal bebas yang berpotensi menyebabkan kanker. Tingginya kadar lemak trans dan kalori dalam minyak jelantah dapat menyebabkan obesitas. Minyak jalantah menjadi tempat ideal untuk bakteri berkembang biak, penumpukan bakteri dapat memicu infeksi. Minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid yang bisa berubah menjadi senyawa karsinogen yang merupakan zat pemicu kanker pada tubuh manusia, minyak jerantah dapat memberikan resiko penyakit degeneratif.

Minyak jelantah yang dibuang ke saluran air dapat menyumbat saluran air karena minyak akan mengeras dlam saluran tersebut. Jika terbawa ke perairan (badan air) seperti sungai, laut atau danau, maka minyak tersebut akan berkumpul dan membentuk suatu lapisan yang dapat menutupi permukaan air hingga menghalangi masuknya sinar matahari dan oksigen ke dalam perairan. Akhirnya makhluk hidup dalam perairan akan kekurangan oksigen sehingga bisa membuat siklus kehidupan di lingkungan tersebut akan mati. Lapisan lemak juga dapat menjadi bahan kimia organik yang sifatnya beracun. Minyak jelantah yang dibuang ke tanah dapat menyumbat pori-pori tanah, menghalangi nutrisi tanah, menimbulkan bau busuk.

Minyak jelantah yang hendak dibuang hendaknya dikemas dalam wadah yang dapat tertutup rapat agar tidak mencemari perairan mau pun tanah sehingga tidak menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan. Minyak jelantah dapat dibawa ke bank sampah yang menerima dan mengolah minyak jelantah. Minyak jelantah juga dapat diolah menjadi produk seperti lilin, sabun, biodiesel, dll.

Foto PKM PNUP Serah Terima Alat dan Bahan Praktik Cara Mengolahnya menjadi Sabun dan Lilin (Dokpri)
Foto PKM PNUP Serah Terima Alat dan Bahan Praktik Cara Mengolahnya menjadi Sabun dan Lilin (Dokpri)

Tim PKM ini terdiri dari 4 dosen yaitu M. Ilham Nurdin, Ridhawati, Setyo Erna Widiyanti, dan Harun Pampang, dan 2 mahasiswa yaitu Iendry Aysah Nurputri Niswar SM, dan Rezfita Dwi Amelia.

“Warga Pampang mengucapkan terima kasih kepada tim PKM Politeknik Negeri Ujung Pandang Jurusan Teknik Kimia terkait edukasi dalam kegiatan PKM ini” Ujar Ketua RT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun