Chatham House, sebuah lembaga penelitian internasional yang berlokasi di Inggris, memperkirakan bahwa Prabowo Subianto tidak akan menjadi perpanjangan tangan Presiden Jokowi meskipun ia menggunakan dukungan Jokowi sebagai pijakan untuk meraih kursi kepresidenan. Menurut Ben Bland, Direktur Asia-Pasifik di Chatham House, Prabowo diprediksi akan menerapkan gaya pemerintahannya sendiri, dan realitas politik Indonesia akan menghambat pengaruh Jokowi dalam pemerintahan yang baru. Walaupun Jokowi diharapkan meninggalkan jabatannya dengan tingkat popularitas yang tinggi, pengaruh politiknya kemungkinan besar tidak akan berlanjut begitu saja. Setelah Prabowo berkuasa, para pemimpin partai politik dan pengusaha besar yang sebelumnya mendukung Jokowi diperkirakan akan mengalihkan dukungannya kepada Prabowo, menyesuaikan diri dengan konfigurasi politik yang baru.
      Retret menteri Kabinet Merah Putih yang berlangsung pada 24-27 Oktober 2024 di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, telah selesai dilaksanakan. Acara ini diadakan sebagai bagian dari rangkaian pembekalan bagi para menteri, wakil menteri, serta kepala badan dan lembaga dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Total ada 136 pejabat yang mengikuti kegiatan tersebut, yang bertujuan untuk mempersiapkan mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang telah diamanatkan di bawah kepemimpinan Prabowo. Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, sebelumnya menyatakan bahwa retret ini diharapkan dapat memperkuat kekompakan dan sinergi antaranggota kabinet. Selain itu, retret ini juga menjadi wadah untuk memperkuat visi bersama di antara para pemimpin kementerian dan lembaga, sehingga mereka dapat bekerja dengan kesatuan arah dalam mencapai target-target nasional. Program-program yang akan dijalankan mencakup berbagai sektor, mulai dari ekonomi, infrastruktur, hingga pendidikan dan kesehatan, dan Prabowo diharapkan dapat memberikan arahan jelas terkait prioritas kebijakan yang harus segera diwujudkan.
      Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan nama-nama menteri, wakil menteri, dan kepala badan dalam kabinetnya untuk periode 2024-2029 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Kabinet yang bernama Kabinet Merah Putih ini merupakan hasil kesepakatan dengan para Ketua Umum partai politik yang mendukung pemerintahannya. Saat pengumuman, Prabowo didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Para menteri dalam Kabinet Merah Putih ini sebelumnya telah mengikuti pembekalan di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, beberapa hari lalu. Pada acara pengenalan di Istana Negara, Jakarta, para menteri tampil serasi mengenakan batik berwarna cokelat. Total ada 48 menteri dan 5 kepala badan serta 56 orang yang mengisi posisi wakil menteri.
      Presiden Prabowo Subianto merupakan sosok yang membawa harapan besar bagi masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan. Dengan perjalanan karier yang panjang dan kaya pengalaman, baik di bidang militer, politik, maupun pertahanan, Prabowo telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang matang, tangguh, dan berdedikasi tinggi. Kombinasi kemampuannya dalam memahami dinamika strategis nasional serta ketegasannya dalam mengambil keputusan menjadikannya figur yang dipercaya mampu mengatasi berbagai tantangan kompleks yang kini dihadapi Indonesia---mulai dari persoalan ekonomi, sosial, hingga geopolitik yang semakin dinamis. Prabowo tidak hanya dikenal sebagai tokoh yang bisa menjaga stabilitas negara dalam kondisi penuh ketidakpastian, tetapi juga sebagai pemimpin yang diyakini dapat melakukan terobosan-terobosan penting untuk membawa perubahan nyata. Di tengah perubahan global yang cepat, Indonesia membutuhkan sosok yang tidak hanya mampu beradaptasi, tetapi juga mengarahkan bangsa ini ke jalur yang lebih progresif, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Dengan latar belakangnya yang kuat,
      Debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang berlangsung pada Minggu malam (21/1/2024) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, berjalan dengan penuh antusiasme. Salah satu momen yang menarik perhatian publik adalah gimik yang diperagakan oleh calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka. Namun, gimik tersebut menuai beragam kritik dari kubu pendukung pasangan capres-cawapres lainnya, termasuk dari tim Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memberikan tanggapannya terhadap pertanyaan yang diajukan Gibran dalam debat tersebut, menyebutnya menyerupai teka-teki silang. Gibran seharusnya mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan komitmen terhadap rakyat.
      Pengamat memiliki pandangan beragam mengenai pemilihan menteri dalam kepemimpinan Prabowo, yang mencakup beberapa poin kunci diantaranya yaitu kompetensi dan profesionalisme. Diharapkan Prabowo memilih menteri yang memiliki keahlian di bidangnya, bukan hanya berdasarkan afiliasi politik, agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Selain itu keseimbangan politik. Pemilihan menteri diharapkan dapat menciptakan koalisi yang stabil dengan mempertimbangkan representasi dari berbagai partai politik untuk memperoleh dukungan yang luas. Lalu kebijakan yang berorientasi pada rakyat. Menteri yang dipilih sebaiknya berkomitmen pada kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, seperti di bidang kesehatan dan pendidikan. Selanjutnya reformasi dan inovasi. Pengamat berharap menteri dapat membawa inovasi dan reformasi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman, termasuk digitalisasi dan perubahan iklim. Lalu tantangan dan kontroversi. Pemilihan menteri dapat menimbulkan kontroversi jika ada dugaan nepotisme. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan sangat penting. Dan terakhir dampak terhadap stabilitas politik. Keputusan yang bijak dalam memilih menteri dapat mendukung stabilitas politik dan kelancaran program pembangunan.Secara keseluruhan, pengamat berharap Prabowo dapat membentuk kabinet yang efektif dan responsif terhadap tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan.
      Dialog Terbuka dengan Masyaraka. Membangun komunikasi yang transparan dengan masyarakat untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Forum diskusi, dialog publik, dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan rakyat. Pendidikan dan Penyuluhan. Meningkatkan program pendidikan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu penting, seperti toleransi, keberagaman, dan pentingnya partisipasi dalam demokrasi. Reformasi Birokrasi. Mempercepat reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas pemerintahan. Hal ini dapat mengurangi potensi konflik kepentingan dan korupsi, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Pendekatan Multilateral. Menggunakan diplomasi untuk menangani masalah yang melibatkan negara lain. Pendekatan diplomatik yang berbasis pada kerja sama dapat membantu menyelesaikan masalah internasional dengan cara yang konstruktif. Kebijakan Ekonomi Berkeadilan. Menyusun kebijakan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Fokus pada penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Memperbaiki kualitas pelayanan publik untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses yang baik terhadap layanan dasar, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Penguatan Toleransi dan Kerukunan: Mengedepankan program-program yang mempromosikan toleransi antaragama dan antarbudaya untuk mengurangi potensi konflik horizontal di masyarakat. Strategi Komunikasi Krisis. Mengembangkan strategi komunikasi yang efektif untuk menangani isu-isu sensitif dan polemik yang muncul. Informasi yang akurat dan cepat dapat membantu mencegah misinformasi dan menenangkan situasi. Keterlibatan Pemuda. Melibatkan generasi muda dalam proses pengambilan keputusan dan perencanaan kebijakan. Mengajak mereka untuk berkontribusi dapat menciptakan rasa kepemilikan terhadap perubahan di negara. Dengan menerapkan solusi-solusi ini, Prabowo dan Gibran dapat lebih efektif dalam menangani polemik dan menciptakan stabilitas, kepercayaan, serta kemajuan bagi bangsa Indonesia.
      Era kepresidenan Prabowo kemungkinan besar akan berfokus pada penguatan kemandirian ekonomi, ketahanan nasional, serta pengembangan SDM untuk menciptakan fondasi yang kuat bagi masa depan Indonesia. Meski menghadapi tantangan besar, seperti dinamika politik dalam negeri dan tekanan global, keberhasilan dari kebijakan-kebijakan ini akan sangat bergantung pada implementasi yang konsisten dan dukungan masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H