Ketertarikanku mendalami belajar bahasa asing telah dimulai sejak usia 7 tahun pada tahun 2002 saat masih duduk dibangku kelas 2 SD. Zaman itu, belum pesat akan canggihnya tekonologi  dimana orang-orang masih menerapkan dengan cara tradisional berbeda dengan abad milenium ini akses kemudahan dapat dilakukan melalui podcast, streaming, atau internet situs penyedia belajar bahasa asing. Tentu saja dizaman sekarang yang serba praktis ini dapat kita manfaatkan fasilitas yang ada untuk pengembangan diri.Â
Dalam mata pelajaran bahasa Inggris, sejak SD mendapat nilai predikat cukup memuaskan. Tentu saja aku ingin melakukan perubahan diri saat beranjak dewasa kelak dengan cara belajar otodidak terlebih dahulu, lalu kuajukan permintaanku kepada orang tuaku untuk mengikuti kursus pelatihan, IELTS. Apalagi dulu pernah sempat mengajukan beasiswa S2 ke UK, sebelumnya menempuh test IELTS dengan skor 7,5 yang kudapatkan berpredikat  cukupbaik. Sebab, kebanyakn universitas di UK dari info yang tertera di brosur-brosur universtas di sana rata-rata mensyaratkan skor IELTS 7,5 untuk bidang sosial. Memang pilihan UK  agak sedikit lebih tinggi sehingga usaha pun harus maksimal jika dibandingkan dengan Canada Australy, New Zealand, atau Commonwealth lainnya.
Aku mulai kembangkan minat saat memasuki bangku SMA sekitar tahun 2009, saat itu aku berpikir jika suatu hari nanti kuliah ingin rasanya mengambil jurusan sastra Inggris atau Prancis. Tentu saja berbagai liku-liku dalam proses perjalanan hingga mahir bahasa Inggris yang kala itu ada rasa ketidaksukaan dilingkungan sekitarku  dimana teman-teman menyinyir diriku. Memang untuk menjadi pelopor itu tak semudah yang diduga bukan seperti pengekor. Menjadi pelopor banyak tantangan yang dihadapi dan tentu saja perlu memiliki mental baja agar tahan banting dari segala serangan.Sudah menjadi suatu keharusan yang sejak kecil kita dituntut untuk berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Apalagi akan menjadi nilai plus plus jika kita fasih  bahasa asing selain bahasa Inggris. Pilih saja yang sesuai minat, akan lebih bagus salah satu bahasa resmi PBB - Perserikatan Bangsa-Bangsa antara lain; Prancis, Spanyol, Rusia, Mandarin dan Arab.
Sehingga, kutonjolkan soft-skills pada diriku dalam penguasaan bahasa asing antara lain;
1. Inggris,Â
2. Prancis,Â
3. Belanda,Â
4. Jerman,Â
5. Italia, Â
6. Melayu,Â
7. Arab danÂ