Mohon tunggu...
Ilham Medal J
Ilham Medal J Mohon Tunggu... Dosen - Psikologi

Two Wheelers fueled by caffeine

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dunia Digital dan Psikologi Episode 1: UI dan UX

6 Januari 2025   18:49 Diperbarui: 6 Januari 2025   18:49 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Wr Wb,

Bertemu lagi dengan saya Mj, kali ini saya akan bahas mengenai dunia digital dan hubungannya dengan dunia psikologi, tulisan ini akan saya bagi kedalam beberapa episode mudah-mudahan menarik dan bisa menjadi pencerah bagi teman-teman semua ya.

Pada Episode 1 kali ini, sebetulnya terinspirasi dari kegiatan di kampus belum lama ini, jadi anak-anak mahasiswa meminta saya memberikan pandangan mengenai UI/UX dan kontribusi Psikologi didalamnya. Mungkin banyak yang belum tahu juga apa itu UI/UX, UI/UX ialah sebuah bidang kajian dalam dunia digital yang berfokus pada keterlibatan dan pengalaman yang dialami oleh pengguna sebuah platform digital. Contoh penerapan UI/UX ialah aplikasi mbanking modern seperti wondr, blu, byond yang sebetulnya merupakan "update" dari mbanking konvensional yang memberikan tampilan dan pengalaman yang lebih modern, dan dinamis dibanding mbankin sebelumnya. Bisa juga kita lihat warna dan layout Gojek, Grab dan Shoppee yang berbeda. Kenapa berbeda karena mereka menerapkan UI?UX dengan tujuan yang berbeda juga

UI itu merupakan singkatan dari User Interface atau yang kita kenal sebagai tampilan web, aplikasi, software dll contohnya seperti warna, bentuk, font, layout dan masih banyak lagi. Sedangkan UX ialah singkatan dari User Experience, atau pengalaman yang terjadi baik sengaja maupun tanpa sengaja setelah mendapatkan stimulus dari UI tadi. UI/UX yang baik pastinya memiliki tujuan agar konsumen atau user memilih tetap menggunakan produk digital tersebut, baik berupa website, aplikasi, sosial media dll.

Penerapan UI/UX ini sebetulnya berlandaskan pada prinsip paling dasar dai Psikologi, yaitu stimulus dan respon. Jauh sebelum manusia berperilaku tertentu sebetulnya terjadi rekasi stimulus-respon dalam otak kita. Stimulus adalah sesuatu hal yang terjadi diluar diri kita, sedangkan respon adalah tanggapan atau reaksi atas stimulus tersebut. Respon yang instan disebut sebagai refleks, respon yang lebih selow atau konvensional melalui beberapa tahap fungsi psikologi seperti Persepsi, Kognisi, Sikap lalu perilaku.

Manusia selama hidupnya berdasarkan dinamika stimulus-respon tadi menyimpan berbagai macam persepsi di otaknya, dan tiap orang beda-beda. Misal ada yang memiliki persepsi kucing itu menyebalkan ada juga yang berpersepsi kucing itu menyenangkan, semua persepsi itu disimpan membentuk sebuah pengalaman, dan pengalaman ini menjadi acuan dalam membentuk persepsi baru. Contoh misalnya Lisna pernah digigit tikus, maka ketika Lisna berhadapan dengan hewan seperti Tikus misalnya marmut atau hamster, dia akan lebih waspada karena persepsi dia yang tidak terlalu positif terhadap bintang pengerat akibat pengalaman masa lalu. Proses inilah dalam Psikologi termasuk kedalam proses Kognitif.

Kognitif secara luas sebetulnya bicara tentang belajar ada pengalaman, mengingat, memahami, menganalisa dll, tetapi dalam tulisan ini kita fokuskan pada pengalaman saja. Nah setelah persepsi terbentuk, kognisi terbentuk maka munculah SIKAP, yaitu pandangan atau penilaian kita terhadap suatu hal, bisa itu positif bisa itu negatif. Hal ini lah yang dikejar dalam proses UI/UX yaitu membangun sikap positif dan negatif pada platform digitalnya.

Sikap positif dan negatif pada platform digital inilah yang diperlukan agar muncul perilaku manusia untuk tetap menggunakan platform digital tersebut, dan tidak beralih kepada platform lain.  Jadi seorang UI/UX designer dia akan membuat platform digital yang ia kembangkan memunculkan atau membangkitkan pengalaman-pengalaman menarik yang dialami oleh si pengguna platform tersebut. Contoh misal ketika kita membuka website sebuah produk olahraga maka kita akan mengalami nuansa-nuansa sporty, enerjik, dinamis yang itu kita persepsikan karena pengalaman kita dalam olahraga apakah itu menonton acara olahraga atau menonton pertandingan sepak bola atau pernah ikut olahraga ketika sekolah dll, Bagiamana nuansa ini muncul yaitu melalui UI atau User interface, penggunaan warna, bentuk, simbol, font yang sesuai, logo-logo dll. Sehingga user yang memang sesuai dengan segmen dari platform tersebut ujungnya tetap akan menggunakan si platform tersebut. 

Nah jadi sebetulnya, pilihan web, aplikasi, game, software yang kita pakai itu sebetulnya refleksi dari pengalaman kita di masa lalu, sehingga memunculkan perilaku di masa sekarang. Ada yang suka pakee toko oren, ada yang suka pake toko ijo, macam-macam deh sesuai dengan UX yang dialami.

Gimana menarik gak pembahasannya? Selanjutnya kita nanti bahas bagimana Personality pada individu dan dunia digital, tunggu ya! Sementara segitu dulu mungkin ya, kalau ada yang mau didiskusikan boleh dong komen di kolom komentar, atau mau usul topik yang mau dibahas boleh banget!

Terima kasih banyak telah membaca tulisan ini, sehat selalu ya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun