Mohon tunggu...
Ilham Maulana
Ilham Maulana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Keep smile

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pohon Pengorbanan Sinta

17 Juni 2024   15:28 Diperbarui: 17 Juni 2024   15:39 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang membaca buku/pexels.com/@RDNE Stock project

Orang-orang di desa terpencil menghormati pohon besar bernama Pohon Kehidupan, yang berdiri megah di tengah hutan selama bertahun-tahun. Mereka percaya pohon ini memberikan perlindungan dan kehidupan bagi desa mereka.

Cerita turun-temurun mengatakan bahwa leluhur desa menanam Pohon Kehidupan setelah menemukan tempat itu cocok untuk tinggal. Pohon ini tumbuh dengan baik, memberikan buah yang lezat, dan memberikan naungan dari matahari. Hutan juga menjadi ekosistem yang seimbang karena banyak hewan di sekitarnya.

Suatu hari, desa terkena bencana. Ketika kekeringan ekstrem terjadi, tanah retak dan tanaman mati. Orang-orang di desa mulai kehilangan optimisme. Di tengah kepanikan, Sinta, seorang gadis muda, bermimpi tentang roh Pohon Kehidupan. Roh itu berkata dalam mimpinya, "Untuk menyelamatkan desa, kau harus memberikan bagian dari dirimu kepada pohon ini."

Sinta berangkat ke hutan dengan tekad bulat. Ia harus melewati sungai yang deras dan berhadapan dengan binatang buas. Namun, teringat akan desanya yang terluka, ia terus maju.

Sinta berdiri di depan Pohon Kehidupan dan meminta bantuan. Dalam mimpinya, ia meminta roh untuk memotong sejumput rambutnya dan menanamnya di kaki pohon. Ajaibnya, saat rambut menyentuh tanah, pohon itu bersinar terang, menyebarkan energi kehidupan ke seluruh hutan.

Keesokan harinya, hujan mulai turun ke desa yang sebelumnya kering. Sungai-sungai penuh dengan air saat tanaman mulai tumbuh kembali. Ketika mereka menyaksikan perubahan yang signifikan ini, penduduk desa tidak dapat mempercayai mata mereka. Mereka tahu bahwa Sinta telah melakukan hal yang luar biasa.

Untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada Sinta dan Pohon Kehidupan, penduduk desa memutuskan untuk mengadakan upacara besar-besaran. Sebagai simbol keberanian dan pengorbanan, mereka membangun patung Sinta di samping pohon. Mereka terus menjaga pohon itu dengan lebih baik sejak saat itu, menjaga keajaiban untuk generasi berikutnya.

Sintha tumbuh dewasa dan menjadi orang yang cerdas untuk memimpin desa. Dia selalu mengajarkan pentingnya menjaga alam dan menghargai kehidupan yang diberikan oleh Pohon Kehidupan. Kisahnya diceritakan dari generasi ke generasi, mengingatkan semua orang bahwa keberanian dan pengorbanan dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Hutan kembali subur, dan desa hidup dengan baik. Dengan pertumbuhannya yang terus-menerus, Pohon Kehidupan memberikan naungan dan kehidupan kepada semua makhluk hidup di sekitarnya. Saat ini sudah tua, Sinta duduk di bawah pohon itu dan tersenyum melihat anak-anak bermain dan tumbuhan yang tumbuh. Ia menyadari bahwa desanya telah mendapat manfaat dari pengorbanannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun