Ladang Damar perlahan-lahan kembali pulih, dan hasil panennya kembali melimpah. Namun, kali ini, Damar paham bahwa keberhasilan bukan hanya hasil dari kerja kerasnya sendiri, tetapi juga berkat kebersamaan dan rendah hati. Sejak hari itu, Damar dikenali sebagai petani yang sangat bijaksana dan penuh kasih, yang selalu siap membantu dan berbagi dengan sesama.
Di desa hening itu, gema kesombongan Damar berubah menjadi lagu kebijaksanaan yang menginspirasi kan semua orang. Desa itu pun semakin damai dan subur, karena penduduknya hidup dengan hati yang sangat tulus dan saling menghargai sesama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!