Di lembah sunyi, ku berjalan sendirian, Di bawah langit biru yang tiada henti nya. Angin yang sejuk dan lembut membelai wajahku, Membawa kenangan masa dahulu yang pilu.
Bukit hijau terbentang luas, Seakan memanggil diriku untuk berhenti sejenak, Menikmati keindahan yang tak tertandingi, Menghargai setiap detik dalam senyap yang tak terelak.
Didalam keheningan,aku mendengar suara hati, Menyusuri setiap jejak langkah kaki. Apakah hidup hanya seperti mimpi, Atau sebuah perjalanan mencari hakiki?
Mentari terbenam di ufuk barat, Mewarnai langit dengan warna jingga yang pekat. Ku renungkan setiap momen yang terlewat, Di mana ku berdiri di persimpangan berat.
Air sungai mengalir dengan tenang, Menyampaikan pesan dalam alunan riang. Setiap tetesnya mengajarkan ketabahan, Dalam menghadapi arus kehidupan yang tak kita dugakan.
Malam tiba dengan selimut gugusan bintang, Memberikan cahaya dalam kegelapan. Ku pandangi bulan yang penuh misterius, Mencari arti dalam setiap ilusi.
Kehidupan adalah labirin tanpa ujung, Setiap sudutnya menyimpan tawa dan air mata yang bercucuran. Ku berjalan dengan harapan dan penuh doa, Agar setiap langkahku berarti dan bermakna.
Di tengah perjalanan ini, ku temukan arti cinta, Dalam bentuk yang tak terduga dan sempurna. Ia adalah gugusan bintang di langit malam, Menyinari setiap kelam dan suram.
Dengan cinta, ku hadapi semua kepahitan dunia, Melewati badai dengan jiwa yang tenang. Ku percaya kepada kekuatan diriku, Bahwa setiap luka akan sembuh seiring nya waktu.
Hidup adalah perpaduan antara tawa dan duka, Antara mimpi dan kenyataan yang silih terus berganti. Dalam setiap perjalanannya, ku temukan makna, Bahwa setiap akhir adalah awal yang baru dimulai.