Mohon tunggu...
Ilham Syaban Halomoan Lubis
Ilham Syaban Halomoan Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah

Berkelana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permaslahatan Agama yang Ramai Terjadi di Negeri kita

24 September 2024   14:47 Diperbarui: 24 September 2024   14:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belakangan ini ramai sekali kasus terkait pemalsuan gelar habaib di negeri kita, banyak kasus-kasus yang bermunculan di berbagai media mengenai pemalsuan gelar habib, contohnya saja ada sebuah kasus yakni adanya Lembaga otoritatif di Indonesia untuk memberi legitimasi pewaris garis keturunan habib ( keturunan nabi Muhammad S.A.W). belum lama ini muncul keraguan terhadap nasab habib atau dzurriyah (keturunan) nabi Muhammad S.A.W. 

oleh karena itu kita sebagai umat islam harus lebih waspada lagi dalam mengikuti majlis-majlis yang bertebaran di Indonesia ini karena belakangan ini marak sekali habib-habib palsu yang bertebaran di negeri kita, Hal ini juga sangat merugikan umat islam karena kalua di lihat-lihat banyak sekali umat islam yang terlalu menuhankan manusia ketimbang tuhannya sendiri oleh karena itu kita sebagai umat muslim harus lebih teliti lagi dalam mengikuti ajaran-ajaran islam karenja di khawatirkan kita masuk dalam ajaran islam yang salah.

Lalu jika di lihat-lihat dari berita-berita/Media banyak sekali orang-orang yang menjadikan agama sebagai ladang usaha/bisnis contohnya saja penjualan air minum yang di iming-imingi berkah yang katanya bisa memberikan kesembuhan atau bisa di sebut keajaiban jika kita mengkonsumsi air yang sudah di berkahi tersebut dari sinilah banyak sekali orang-orang jahat yang menggunakan akal bejatnya untuk menjadikan agama sebagai ladang bisnis.

Lalu berikutnya jika kita lihat-lihat banyak sekali orang-orang yang berdiri di pinggir jalan sambil meminta sumbangan untuk Pembangunan masjid, karena kita umat beragama dan saling membantu sesama pastinya kita akan memberikan Sebagian rezeki kita untuk Pembangunan masjid tersebut tapi kenyataannya setelah masjid tersebut selesai dibangun kita tidak bisa merasakan manfaat masjid tersebut, kurang lebih hanya untuk sholat saja,

 jika kita lihat-lihat harusnya fungsi masjid itu digunakan untuk tempat berkumpul, mengadakan pengajian atau juga untuk tempat beristirahat para saudara-saudara kita yang sedang melakukan perjalanan jauh tapi kenyataannya banyak masjid yang membuat tulisan "DILARANG TIDUR DI MASJID" bahkan di luar masjid saja pun tidak di perbolehkan, dari sinilah menimbulkan pertanyaan yang cukup mengherankan memang nya masjid ini dibangun untuk milik sendiri atau untuk kesejahteraan bersama padahal masjid ini dibangun dengan banyaknya sumbangan-sumbangan atau donasi yang diberikan oleh orang banyak lantas mengapa pengelola masjid seakan-akan menjadikan masjid hanya untuk sebatas tempat untuk sholat lima waktu saja. 

Mengapa tidak dipergunakan untuk hal-hal bermanfaat lainnya. tapi juga banyak masjid-masjid yang benar-benar menggunakan masjid sebagai tempat yang di sukai oleh Masyarakat sekitarnya tidak semua masjid juga mengalami hal yang serupa tapi hal inilah yang mengerankan di negeri kita oleh karena itu kita sebagai umat islam harus selalu memberikan inovasi terbaik terhadap daerah di sekitar kita supaya kita bisa sama-sama lebih cerdas dan bijak dalam mengahadapi persoalan yang ada di negeri kita ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun