Oleh : Ilham Kurniawan, S.IP (Suku Ijung Pati Jadi)
Asal Usul Dusun Koto Baru Semurup Merupakan Wilayah Adat Pengembangan Semurup di sebelah hilir Pembukaan Tempat yang baru dari dusun asal disebut Dusun Koto Baru, Koto artinya desa atau sejenis dusun yang ditunggu atau dilatih dibuat oleh masyarakat selanjutnya menetap di daerah tersebut atau juga disebut pertahanan parit pagar negeri. Pembukaan Wilayah Koto Baru Semurup dibuka dan dihuni oleh Lima Suku Semurup yang disebut Purbukalo nan Limo, Lima Suku tersebut dipimpin oleh seorang Depati Simpan Negeri yang merupakan Ninik Mamak  Paramenti nan Selapan Tigo Luhah Semurup. Suku yang menunggu Koto Baru Semurup yaitu Suku Ijung Karti, Suku Ijung Patih Jadi, Suku Ijung Tibajo, Suku Melano, Suku Ijung SukoLamat. Maka Koto Baru Masuk dalam Luhah Depati Kepalo Sembah dari Pihak Ijung karti, Mangku Malano, Ijung Tibajo, Ijung Sukolamat dan Luhah Depati Mudo dari Ijung Patih Jadi.
Depati Simpan negeri Merupakan Keturunan Ninek Besi (Depati simpan gumi tuo) Menikah dengan Pangeran Temengung Muaro Masumai (Kerajaan Jambi), Depati Simpan Negeri Koto Baru Semurup Menikah dengan anak Depati Hiang hilang dilaman atau ninek Jaburiyah Hiang Menurunkan Seorang anak bernama ijung Jayo Karti (Cikal bakal ds.koto baru) adapun ijung Jayo Karti mengadakan anak 4 orang  sehingga ijung karti empat umah gedang, yaitu umah Indarjati, umah jungkarti, umah salih bujang, umah salih kuning barajato panjang disebut juga umah Depati Hiang hilang dilaman maka koto baru semurup tidak bisa dipisahkan dengan Hiang tinggi dari Ninik Hyang indrajati dan Depati Atur Bumi, Mangku Malano Anak Angkat Depati Simpan Negeri dari Keturunan Ninek Besi Depati Simpan Gumi Tuo Luhah Anak Batino Depati Kepalo Sembah.
Tabung Buluh bertulisan Incung disimpan oleh Depati Simpan Negeri Tuo Desa Koto Baru Semurup.
Berisi Ratapan dan Mantra
Di hadapan tuan rumah kaum Depati Simpan Negeri, Alimin menjelaskan isi Surat Incung yang dilihatnya. Surat 25 baris itu berisi ratap yang menggunakan Bahasa Melayu kuno.
Inilah sebagian surat itu yang sudah ditulis kembali ke dalam bahasa latin dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Aih! inilah surat tabung minyakku, ini kata sapatah ku kalau ada orang bertanya menanyakan diri,Â
jawab ya surat kata manis baliknya manis kata keras balasnya senyum kata marah jawab dengan senyum apa sabab,Â
karena dagang menumpang kau tubuh jangan menaruh sakit hati, adalah tidak tubuh beremas adalah tidak badan berkain,