Ilham Isnin Dolyanov
Mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia
Menjadi kebanggaan tersendiri mendapatkan kesempatan untuk berkuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Universitas terbaik di Indonesia. Khususnya dalam mata kuliah Kepemimpinan Strategis dan Bepikir Sistem bersama Dosen kami terbaik Prof. Dr. Ede Surya Darmawan, S.K.M., M.DM. Mata kuliah ini memacu dan memicu saya untuk menancapkan paku visi untuk menimba ilmu, memperluas wawasan dan mengembangkan keterampilan soft skill serta kompetensi interpersonal sebagai individu efektif dan hebat untuk mewujudkan organisasi efektif dan hebat. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ada tiga hal yang saya lakukan, yaitu mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan, mengoptimalkan sikap kolaborasi, adaptif dan fleksibel serta serta mempraktikkan disiplin organisasi pembelajar.
Bagi saya, menjadi pribadi efektif adalah keharusan. Didalam bukunya, Stephen R. Covey, The 7 Habits of Highly Effective People, menjabarkan bahwa terdapat tujuh kebiasaan manusia yang bisa dipraktikkan untuk menjadi pribadi efektif dan mewujudkan organisasi yang efektif, yang secara garis besar terbagi menjadi tiga golongan, yakni kebiasaan yang berhubungan dengan diri sendiri, orang lain dan untuk mengembangkan keahlian diri.
- Be Proactive yaitu fokus dan bertindaklah pada apa yang dapat Anda kendalikan dan pengaruhi, alih-alih apa yang tidak bisa Anda kendalikan.
- Begin with the end in mind yaitu tentukan ukuran keberhasilan yang jelas dan rencana untuk mencapainya.
- Put first things first yaitu memprioritaskan dan mencapai tujuan terpenting Anda, alih-alih terus-menerus bereaksi terhadap hal yang mendesak.
- Think win-win yaitu berkolaborasi lebih efektif dengan membangun hubungan dengan kepercayaan tinggi.
- Seek first to understand, then to be understood yaitu mempengaruhi orang lain dengan mengembangkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan perspektif mereka.
- Synergize yaitu mengembangkan solusi inovatif yang merangkul perbedaan dan memenuhi keinginan semua pemangku kepentingan utama.
- Sharpen the saw yaitu meningkatkan motivasi, energi, dan keseimbangan kerja/hidup dengan menyediakan waktu untuk aktivitas pembaharuan diri.
Ketika organisasi mendukung dengan aktif seluruh proses pembelajaran dan juga eksplorasi pengetahuan yang dilakukan oleh individu yang ada didalamnya maka organisasi tersebut dapat dikatakan sebagai organisasi pembelajar. Organisasi pembelajar adalah organisasi yang mampu mendorong individu didalamnya untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri sehingga para individu yang ada didalamnya dapat mendorong organisasi untuk terus maju dan berkembang sebagai organisasi pembelajar, suatu organisasi harus dapat mendorong para anggotanya untuk terus beradaptasi untuk menghadapi setiap perubahan lingkungan dan kemajuan yang ada.
Peter Senge dalam bukunya, The fifth discipline, menyebutkan untuk menjadi organisasi pembelajar, organisasi dapat mengaplikasikan lima disiplin ilmu yaitu keahlian pribadi, mental model, visi bersama, pembelajaran tim dan berpikir sistem. Organisasi mau dan mampu terus belajar untuk menjadikan individunya seorang master di bidang ilmunya.
Keahlian pribadi. Organisasi hanya dapat berkembang apabila para anggota yang berada di dalamnya memiliki keinginan dan kemampuan untuk terus belajar. Dengan disiplin penguasaan pribadi berarti individu di dalam organisasi terus memfokuskan diri untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitas diri dengan belajar dan memfokuskan energi untuk terus menerus memperdalam visi pribadi. Disiplin ini sangat diperlukan, karena untuk tetap dapat bersaing di era global, perusahaan harus memiliki anggota yang memiliki kompetensi yang tinggi.
Mental model. Mental model merupakan suatu disiplin yang menggambarkan proses penilaian pribadi berdasarkan asumsi dan generalisasi yang ditangkap yang dapat mempengaruhi individu dalam melakukan sebuah tindakan dan pengambilan keputusan. Disiplin mental model ini melatih individu untuk dapat mengkomunikasikan pemikiran atau asumsi secara efektif sehingga dapat mempengaruhi orang lain.
Visi bersama. Disiplin ini menggambarkan begitu besar dan pentingnya peranan seorang pemimpin sebagai penentu arah organisasi. Membagi tujuan organisasi dengan cara mengkomunikasikannya kepada seluruh anggota organisasi yang ada di dalamnya adalah tugas penting pemimpin. Karena dengan mengkomunikasi visi organisasi, pemimpin sudah menumbuhkan kesadaran jangka panjang para anggota organisasi untuk terus maju dan berkembang.
Pembelajaran tim. Dengan adanya proses pembelajaran bersama-sama, organisasi telah mempererat ikatan bagi seluruh anggota dengan melakukan dialog dan mentransfer ilmu yang dimiliki secara perseorangan. Dengan adanya dialog tersebut para anggota dapat terus meningkatkan kompetensinya masing-masing dan bukan hanya menciptakan hasil yang baik untuk organisasi, tetapi anggota dengan bersama-sama dapat lebih cepat menyerap informasi dan tumbuh lebih cepat dari pada melakukan proses pembelajaran secara pribadi atau perseorangan.