Mohon tunggu...
ilhamismunandar Rizky
ilhamismunandar Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang yang bercita-cita menjadi penulis di bidang olahraga

menyukai semua olahan telur

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Beriman, Amanah, dan Islami

11 April 2022   02:49 Diperbarui: 11 April 2022   04:55 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangerang, Namanya adalah Aidi Sitasalis namun "Bang Idi" adalah sapaan yang khas oleh warga sekitaran masjid al-mubarokah. Ia adalah anak ke-3 di keluarga ust. Sanurbi, Ayahnya yang menjadi pemuka agama di sekitar tempat tinggalnya. Pria yang berusia 30 tahun ini sering kali berpakaian rapih, ditambah dengan kopiah hitam yang melekat di kepalanya juga kacamata yang entah minus berapa tapi selalu digunakan olehnya setiap hari dan tak luput kuda besi hitam doff yang membawanya dari satu tempat ketempat lain. 

Pria berusia 30 tahun ini memiliki profesi sebagai guru ngaji dan disamping itu dia juga di sibuk kan dengan kegiatan mengurus organisasi sosial Bernama "IKRA" selain itu, dia juga di amanahkan menjadi ketua di bidang kepemudaan masjid al-mubarokah. 

Namun, walau di sibukkan dengan kegiatan yang padat dengan jadwal mengajar ngaji, ia masih tetap meluangkan waktunya untuk aktif dalam mengembangkan organisasi "IKRA". Karena baginya peran pemuda akan sangat penting di masyarakat di masa sekarang atau di masa yang akan datang. Menariknya bang Idi seringkali mengatakan bahwa hal-hal yang ia lakukan sebenarnya bukan pekerjaan atau sebagai kegiatan melainkan sebagai tempat "bermain' bagi dirinya. Karena baginya dengan mindset seperti yang dia gunakan, dia merasa lebih senang dalam menjalankan hal tersebut.

Perjuangannya untuk mencapai titik ini tidak bisa dibilang mudah, kisah nya mungkin bisa menjadi inspirasi bagi pemuda muslim diluar sana yang ingin membuat revolusi mental pada anak-anak muda di sekitaran rumah. Karena segala sesuatu dimulai dari lingkungan terkecil terlebih dahulu. Penulis akan membahas beberapa kisah-kisah beliau yang akan menginsipirasi kita menjadi seorang pemuda muslim yang memiliki manfaat pada masyarakat. Sebelum kita berlanjut, sedaritadi  penulis beberapa kali mencantumkan nama "IKRA" jadi IKRA adalah Ikatan Remaja Masjid Al-Mubarokah. 

sebuah kegiatan sosial yang berlingkup di sekitaran masjid Al-Mubarokah. Namun di era digital sekarang dengan mudahnya orang mengakses informasi satu sama lain, tidak jarang IKRA sering mengadakan kegiatan gabungan dengan Organisasi Sosial lain nya. Di ikra ini bang idi mengusungkan bahwa IKRA memiliki Tag line "Praktek banyakin, Iklan Kurangin". Yang mana pembelajaran yang di dapatkan dari sini adalah anak muda lebih di tuntut untuk memperbanyak aksi dan kegiatan yang bermanfaat. 

Bukan hal mudah bagi bang Idi untuk mengorganisir IKRA, pasalnya sebelum tahun 2016 IKRA sempat mati suri dalam waktu yang cukup lama. Maka dari itu ia memastikan sekali bahwa saat 2016 dia mencoba membangunkan Kembali organisasi yang sudah lama tertidur dengan mengusung konsep "IKRA REBORN" dengan dirinya sebagai penanggung jawab penuh pada saat itu. Lalu nilai yang di tawarkan kemasyarakat juga konsep islam dan persaudaraan. Seperti halnya hidup, semua tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar-lancar saja. perjuangan dari awal berdiri dengan wajah IKRA yang baru pun acap kali mengalami pertentangan dengan golongan tua, mulai dari perbedaan pandangan hingga pengecaman atas kegiatan-kegiatan yang IKRA lakukan, Namun bang Idi tetap teguh pada pendiriannya dan selalu siap pasang badan bagi siapa-siapa saja yang mencoba mengusik sistem yang di bangun dan di jalan kan oleh IKRA itu sendiri. Bukan bermaksud arogan tetapi organisasi golongan tua yang menentang pun lebih ugal-ugalan.

Bang idi juga menawarkan banyak kegiatan melalui IKRA mulai dari bagi-bagi makanan tiap bada ashar di hari jum'at, IPQ (Iqra Pendidikan Qur'an), Pengajian rutin di hari jumat malam dan setiap sabtu malam ada kegiatan Tilawah Al-qur'an. "Karena memang pada dasarnya IKRA itu kegiatan yang berbasis Pendidikan Islam yang kedepannya akan mendidik anak-anak muda untuk jadi cahaya masjid Al-mubarokah" ujar bang Idi. Pada penutup sesi wawancara, Bang idi mengatakan "Jadi lah orang yang pada masa tuanya itu berilmu, bukan tua hanya karna umur". Sekian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun