Dalam era digital saat ini, perubahan media telah membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan sosial, budaya, dan komunikasi. Perspektif ekologi media menawarkan cara untuk memahami bagaimana media berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Ekologi media adalah studi tentang interaksi antara media, teknologi, dan komunikasi dalam konteks sosial. Teori ini dipelopori oleh Marshall McLuhan, yang dikenal dengan ungkapannya, "The medium is the message," yang menunjukkan bahwa bentuk media itu sendiri mempengaruhi cara informasi disampaikan dan diterima.
Dengan menganalisis konsekuensi positif dan negatif dari perubahan media, kita dapat lebih memahami bagaimana teknologi mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan berinteraksi.
Konsekuensi Positif
1. Akses Informasi yang Lebih Luas
  Perubahan media, terutama dengan kemunculan internet, telah memungkinkan akses yang lebih besar terhadap informasi. Berbagai platform online, seperti blog, media sosial, dan situs berita, memungkinkan individu untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber dan perspektif. Hal ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tetapi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam diskusi publik.
Menurut Manuel Castells dalam karyanya "The Rise of the Network Society," jaringan informasi global memungkinkan orang untuk mendapatkan data dari berbagai sumber dan perspektif, meningkatkan pengetahuan masyarakat.
2. Peningkatan Konektivitas
  Media digital juga telah meningkatkan konektivitas antarindividu. Dalam "The Global Village," McLuhan mengemukakan bahwa media menciptakan ruang baru untuk interaksi sosial, memungkinkan orang untuk terhubung secara global tanpa batasan geografis. Melalui media sosial, orang dapat terhubung dengan teman, keluarga, dan kolega di seluruh dunia. Ini memungkinkan terciptanya komunitas global yang dapat berbagi ide, pengalaman, dan dukungan, meskipun terpisah oleh jarak fisik.
3. Inovasi dalam Pendidikan
  Dengan adanya media digital, pendidikan telah mengalami transformasi. Richard Clark dan Robert Mayer, dalam "E-Learning and the Science of Instruction," menunjukkan bahwa teknologi dapat meningkatkan proses belajar dengan menyediakan akses yang lebih fleksibel dan interaktif. Siswa dari berbagai latar belakang dapat mengakses materi pendidikan berkualitas tanpa harus terbatas oleh lokasi geografis.