Mang Deki sedikit kikuk, karena dia tidak pernah "mampir" ke tempat shalat.
"Ayolah, kita mohon kepada Allah yang diberi kita diberi rezeki yang barakah."
Akhirnya, mang Deki mengikuti bang Abel menuju sebuah masjid terdekat. Bang Abel begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.
Usai shalat, bang Abel mengajak mang Deki ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Deki bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Abel mengerti,
"Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir. "
Akhirnya mang Deki ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Deki berkata,
"Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk mengaburkan kesalahan orang yang traktir saya. "
"Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah. " kata bang Abel tetap tersenyum.
"Abang yakin?"
"Insya Allah."Â jawab bang Abel meyakinkan.
"Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain."Â kata mang Deki penuh harap.