Mohon tunggu...
Mochammad Ilham Helmy Syaputra
Mochammad Ilham Helmy Syaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Just ask everything and be skeptic

Nurturing Scientific Culture. Find more on helmysaurus.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengertian Esensial mengenai Penilaian Kinerja

16 Desember 2021   17:57 Diperbarui: 16 Desember 2021   18:17 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Performance Apprisial atau kalau diterjemahkan adalah penilaian kinerja erupakan sebuah tahapan yang dijalankan oleh individu maupun kelompok dalam sebuah organisasi guna mengontrol, mengevaluasi dan menyampaikan kepada anggota mengenai terhadap pekerjaannya dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh melalui alat penelitian atau prosedur teknis yang telah ditetapkan dalam sebuah perusahaan sebagai standar dalam melakukan pertimbangan.

Pada beberapa organisasi maupun perusahaan ini dinamakan dengan evaluasi karyawan, peneliaian peroleh serta peninjauan pekerjaan dimana hal ini berfungsi untuk  media dalam mengevaluasi kinerja, menyusun rencana pengembangan dan pengkomunikasian hasil atas proses operasi pada anggota yang bersangkutan yang mana penilaian itu didasarkan pada standar penilaian sistematik dan kelompok indikator kinerja seperti input, output, manfaat, hasil serta dampak yang diberiikan secara luas.

Sehingga dengan ini kita bisa tahu bahwasanya penilaian kinerja merupakan sebuah kegiatan untuk memberi laporan kepada anggota dengan harapan anggota tersebut mampu mengetahui dan memahami antara satu dengan lainnya. Yang  mana dalam hal ini menitikberatlam pada penilaian sejauh mana kinerja dari anggota tersebut memberikan dampak yang terlihat dan seefektif dan seefisien mungkin.

Setelah mengetahui pengertian dari penilaian kinerja maka selanjutnya kita membahas mengenai tujuannya, dimana dalam hal ini Mangkuprawira menjelaskan setidaknya ada beberapa poin atau beberapa variabel dan alasan mengapa penilaian kinerja itu perlu dilakukan dalam sebuah perusahaan maupun organisasi.

  • Keputusan penempatan,, hal ini bisa berupa promosi, transfer berdasarkan pada data historis yang berdampak pada promosi jabatan dan keahlian lain sebagai bentuk terimakasih perusahaan dan organsisai atas dedikasi yang diberikan.
  • Kebutuhan pengembangan skill, ketika melakukan evaluasi seringkali ditemukan bahwasanya anggota tidak bekerja tidak sesuai yang diharapkan, maka dari itu dapat disimpulkan bahwasanya pengadaan pengembangan bakat dan skill dalam organisasi perlu dilakukan.
  • Penyimpangan staffing, hal ini diakibatkan dari kinerja yang baik dan buruk mencerminkan kekuatan proseur staffimg dalam divisi sumber daya manusia.
  • Mendapatkan pengalaman yang merata, ketika melakukan penilaian kinerja maka diperoleh hasil yang bisa dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, hal ini juga diharapkan akan membawa perubahan kepada anggota baik jabatan dan tanggungjawab yang merata tanpa adanya diskriminasi.
  • Tantangan eksternal, hubungan dengan keluarga, kesehatan, kondisi finansial dan masalah lain yang bersumber dari luar organisasi sehingga divisi sumber daya manusia mampu memberikan solusi dan pertolongan atas karyawan yang bersangkutan.
  • Perbaikan riwayat kerja, biasanya ini merupakan feedback dari perusahaan dimana karyawan mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki trackrecord mereka bahkan menciptakan prestasi yang akan berguna dimasa mendatang.
  • Penyesuaian kompensasi, mengingat semakin lama kebuthan akan bahan pokok dan hidup makin meningkat maka penilaian kinerja juga mampu menentukan dalam pemberian upah, gaji service dan kompensasi dalam bentuk yang beragam.

Pendapat lain menyatakan bahwa penilaian kinerja memiliki beberapa tujuan yaitu:

  • Menghubungkan karyawan dengan tujuan perusahaan, hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian perusahaan atau organisasi dalam menyesuaikan tujuan organisasi dengan anggota. Dimana hasil yang diperoleh akan membantu manajer untuk mengenali masalah kemudian mencari solusi sehingga mampu dijadikan proses operasi yang lebih baik kedepannya.

Namun meskipun terlihat membawakan dampak yang positif bagi anggota dan organisasi secara menyeluruh, namun bebeapa anggota justru merasa bahwasanya penilian kinerja adalah hal yang tidak menyenangkan bahkan merugikan. Hal ini disebabkan penilaian kinerja yang membawa dampak kepada atasan dan bawahan. Sehingga dalam prosedur penilaian kinerja biasanya terdiri atas beberapa individu yang diharapkan mampu bersifat netral dan objektif.

Dan diantara anggota yang berwenang dalam melakukan penilaian kinerja adalah

  • Atasan, bisa dilihat dari proses kerja anggota kemudian disesuaikan kembali dengan output yang diperoleh.
  • Bawahan, hal ini namun mambawa dampak atau ketakutan tersendiri mengingat rekan kerja disekitar objek penilaian kinerja akan terjadi hal yang tidak diinginkan atau berdampak terhadap pekerjaan yang menjadi tanggungjawabanya. Sehingga solusi yang ditawarkan adalah dengan cara melakukan penilaian secara tertutup dengan menyembunyikan atau menganonimkan seseorang yang ditunjuk untuk melakukan penilaian kerja.
  • Rekan kerja, ini juga memiliki kemungkinan terjadinya penilaian dalam organiasisi. Mengingat rekan kerja menjadi assesor dan selalu berada dilokasi produksi sehingga rekan kerja inilah diharapkan mengetahui secara jelas dan menyeluruh mengenai kepribadian dan kinerja dengan sesama anggota lainnya.
  • Pelanggan, hal ini dimungkinkan karna mereka bisa menilai bagaimana pelayanan yang diberikan kepada mereka bahkan tak jarang konsumen itu memberikan kritik apabila ia tak menerima apa yang seharusnya ia terima, namun juga tak jarang bahwasanya konsumen atau pelanggan memberikan pujian terhadap kinerja maupun SOP yang berlaku pada organisasi bersangkutan.

Dalam melakukan penilaian kinerja juga terdapat beberapa model yang bisa dilakukan, menurut Wiryawan, model yang biasanya digunakan perusahaan dalam melakukan penilaian ada beberapa jenis antara lain:

  • Model Critical Incident, hal ini diartikan mengenai kronologi penting apa saja yang dilakukan oleh anggota yang bersangkutan, hal ini juga menyertakan kepribadian dan etika dalam perusahaan.
  • Model Essai, pelaporan dalam ini berbentuk essai yang juga menjelaskan pekerjaan anggota serta kelemahannya. Model ini mengenai kekuatan dan kelemahan, persepsi secara kolektif mengenai penilaian kinerja dll.
  • Ranking Method, mengurutkan penilaian kinerja karyawan dari tertinggi sampai terendah kemudian dibentuk dalam format ranking.

Sehingga bisa disimpulkan bahwasanya penilaian kinerja adalah deskripsi yang dilakukan organisasi terhadap anggotanya yang didalamnya memuat kinerja anggota dan akuntabilitas dalam kompetisi internal dan eksternal organisasi tersebut. Dimana hal ini akan bermanfaat bukan hanya perusahaan namun juga anggota yang terkait.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun