Beberapa bulan kebelakang, sempat ramai disosial media terkait banyaknya warung-warung indonesia seperti pecel lele, warmindo bahkan warteg yang buka gerai di Kamboja, dengan hal tersebut banyak yang membicarakan tentang WNI yang ada disana. Bukan hanya hal tersebut yang jadi ramai perbincangan namun, banyaknya lowongan pekerjaan yang menjanjikan di negara Kamboja tersebut pula, bagaimana semua hal tersebut bisa terjadi?Â
Hal tersebut dimulai ketika maraknya judi online di Indonesia, banyak WNI yang berangkat ke Kamboja untuk mendapatkan pekerjaan, para sindikat judi menjanjikan akan bayaran yang besar untuk pekerjaan seperti admin, customer service dan juga dealer judi slot. Para sindikat judi mengambil pekerja yang berasal dari Indonesia karena pada dasarnya terget pasar judi online adalah Indonesia. Data dari Kementrian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan bahwa di tahun 2023 terjadi peningkatan yang signifikan datangnya WNI ke Kamboja, dimana tercatat 17.212 WNI yang terdaftar. Jumlah ini melonjak 638 Â persen dibandingkan tahun 2020, jadi banyaknya warung khas Indonesia di Kamboja diakibatkan oleh banyaknya WNI yang tinggal disana. dengan mendapatkan pekerjaan disana, masyarakat membuka warung-warung khas Indonesia untuk melepas rasa rindu terhadap negara asalnya yaitu Indonesia.
Banyaknya warung khas Indonesia yang buka di Kamboja adalah sebagai salah satu bentuk keberadaan masyarakat Indonesia yang tinggal disana. WNI disana untuk mendapatkan pekerjaan namun Kamboja adalah markas dari judi online dan penipuan, maka kemungkinan besar mereka bekerja dilingkup seperti itu, karena banyaknya pemain judi online di Indonesia menjadikan Indonesia adalah target pasar bagi para sindikat judi di Kamboja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI