Sebetulnya, gagasan mengenai Regional Payment Connectivity (RPC) sudah diwacanakan dari dua puluh tahun yang lalu, dan baru mulai diwujudkan kala bertepatan dengan Indonesia sebagai Presidensi G20. Artinya bahwa negara anggota ASEAN sudah siap akan implementasi dari transformasi sistem pembayaran digital ini. Karena begitu banyak keuntungan yang ditawarkan, lima negara ASEAN, Indonesia, Singapura,Thailand, Malaysia, Thailand, dan Filipina sudah berkomitmen dengan menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dari Regional Payment Connectivity (RPC) pada 2022, tahun lalu.
Namun, perlu diketahui bahwa implementasi Regional Payment Connectivity (RPC) juga masih dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti regulasi yang belum sepenuhnya terkoordinasi antar negara, keberagaman sistem pembayaran antar negara anggota ASEAN, serta keamanan dan privasi data yang masih menjadi perhatian. Selain itu, dinamika global yang berkutat pada isu politik dan keamanan masih menjadi tantangan tersendiri bagi ASEAN untuk dapat mewujudkan optimalisasi sentralitas ASEAN. Hal ini tentu bukan menjadi pekerjaan yang mudah, Indonesia yang memegang estafet Keketuaan ASEAN 2023 harus dapat mewadahi seluruh kepentingan negara anggota dan mengoptimalkan peran sentral ASEAN. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang erat antar negara anggota ASEAN dalam menghadapi tantangan tersebut dan memastikan bahwa implementasi Regional Payment Connectivity (RPC) dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi seluruh kepentingan negara anggota ASEAN, utamanya dalam bidang ekonomi dan keuangan.
Tentu, yang lebih esensial dari target implementasi Regional Payment Connectivity (RPC) tersebut adalah peningkatan inklusi dan literasi keuangan. Kolaborasi dan sinergitas seluruh pelaku industri bersama bank sentral seluruh negara anggota ASEAN menjadi faktor kunci untuk menghadapi tantangan dan mewujudkan cross-border economic interlinkage secara lebih luas. Bagaimana seluruh pihak dapat menangkap peluang dan menciptakan inovasi baik pada produk dan layanan cross-border economic maupun arsitektur sistem pembayaran. Sehingga, pada akhirnya target tersebut akan sejalan dengan prioritas strategis Pemerintah Indonesia dan Blueprint Sistem Pembayaran Digital Indonesia 2025 yang disusun oleh Bank Indonesia.
Â
Kata kunci: Bank Indonesia, ASEAN, Sistem Pembayaran, Indonesia, Ekonomi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI