Tragedi  kanjuruhan menyisakan duka bagi dunia sepak bola lebih lagi Aremania yang harus kehilangan sebanyak 135 nyawa melayang, sampai saat ini belum ada pengusutan bagi pelaku penembakan gas air mata yang menewaskan ratusan nyawa Aremania. sebuah kejadian pilu akibat gagalnya tata kelola penyelenggaraan yg tidak menjalankan, menghormati & memastikan keselamatan serta keamanan manusia.
di sejumlah daerah Malang Raya akhir ini sering adanya aksi menyuarakan usut tuntas tragedi kanjuruhan yang menyebabkan kemacetan di berbagai jalan, sebenarnya aksi turun jalan yang dilakukan Aremania ini karena macetnya keadilan, pihak berwajib tidak meneruskan investigasi kepada pelaku yang telah menyebabkan teman kami mati dikandang sendiri.
federasi dibantu dengan POLRI kembali menggelar kompetisi, klub kembali fokus mengarungi, tidak lagi peduli dengan kami yang hanya dianggap konsumen untuk sekedar menonton sepakbola. Arema FC klub yang kita bela yang kita banggakan tidak peduli dengan tragedi yang menewaskan teman kami. klub mementingkan eksistensi di kasta sepakbola tertinggi.
jika klub lebih mementingkan eksistensi daripada kami yang tak kenal henti menyuarakan keadilan pada kasus ini, izinkan kami untuk menepi mendukung Arema FC entah sampai kapan? karena gairah mendukung sepakbola di Malang sudah tidak ada, Arema sudah hampa, "Maju terus Arema FC, Kamu akan berjalan sendiri.
karena keadilan tidak lebih dipentingkan oleh klub dan federasi PSSI. dengan berjalanya waktu hastagnya tenggelam, pelakunya masih berkeliaran, kompetisi kembali, supporter lain kembali bersorak namun keluarga yang ditinggalkan selamanya akan membenci sepakbola.
terus berjuang kawan, raihlah keadilan meskipun langit akan runtuh, Jangan pernah berhenti berjuang.
#UsutTuntasTragediKanjuruhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H