2 Mei yang lalu adalah hari yang di peringati sebagai hari Pendidikan Nasional. Sebagaimana kita tahu, mutu pendidikan di Indonesia sudah bagus. Tidak sedikit pula prestasi yang sudah di raih oleh para putra dan putri Indonesia. Seperti halnya para siswi dari SMP Al ikhlas Jakarta yang meraih juara pertama dalam lomba tari dunia yang di selenggarakan di kota Fethiye,Turki dengan membawakan tari kipah asal Aceh. Itu meruapakan suata prestasi yang sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia, dan juga membuat harum nama Indonesia di dunia Internasional.
Namun jika kita lihat dari sisi lain, masih banyak sekali putra-putri bangsa Indonesia yang tidak dapat bersekolah. Bukan karena mereka tidak ingin bersekolah, tapi karena ketidakmampuan dari segi ekonomi,itu bukan hanya terjadi di daerah yang kurang terjangkau seperti Papua,NTB,NTT dan sekitarnya, tetapi juga terjadi di ibu kota negara kita , yaitu Jakarta. Jika kita lihat lebih jeli lagi, masih banyak anak-anak terlantar yang ingin bersekolah, tetapi mereka tidak mampu. Itu baru di Jakarta, bagaimana dengan daerah-daerah yang kurang terjangkau lainnya? Banyak sekolah-sekolah yang tidak terurus, bangunan sekolah yang hampir rubuh, itu semua karena pemerintah daerah yang serakah akan harta dan jabatan, yang tidak mementingkan kepentingan rakyat. Terlebih lagi, sudah begitu banyak dana yang di kucurkankan oleh pemerintah kita, tetapi hanya beberapa yang sampai pada sekolah-sekolah tersebut. Kemanakah sisanya? Tentu saja masuk ke dalam kantong para pemerintah daerah yang tidak bertanggung jawab kepada rakyatnya.
Negeri ini membutuhkan pemimpin yang jujur,peduli,pemberani dan tidak serakah akan harta dan jabatan, yang benar-benar ingin memajukan negara ini.
Mari generasi muda penerus bangsa, kita harus berjuang untuk memajukan negara ini.
Maju Terus Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H