Mohon tunggu...
Ilham Full
Ilham Full Mohon Tunggu... PNS -

Abdi Negara, Pernah menimba ilmu di (ATN/STTN/ISTN) Jakarta, berdomisili di Ternate, Maluku Utara - Indonesia. http ://ilhamfull.blogspot.com http://indonesiaindonesia.com/ilhamfull Salam berbagi,-

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona keunikan mahkota berambut sultan ternate

28 Februari 2011   22:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:10 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai Kota Heritage, Ternate memiliki karakteristik sebagai kota Tua yang penuh dengan lika liku perjalanan sejarah panjangnya. Hal ini ditandai dengan adanya peninggalan situs bersejarah, seperti Keraton Kesultanan Ternate (1673), Masjid Sultan Ternate (1679), serta Benteng-benteng peninggalan Portugis benteng Kastela/Nosa Senhora de Rosario, Benteng Orange, Benteng Tolluko, Benteng Kalamata dll) yang hingga kini masih terjaga dengan baik. Di usianya yang telah mencapai 7 abad ini pantaslah Ternate (di zamannya kolonial) menjadi rebutan karena merupakan daerah penghasil rempah-rempah, salah satu bukti sejarah yang hingga kini dijadikan sebagai kawasan wisata agro adalah Cengkeh Afo (cengkeh tertua).

Disamping keelokan sejarah panjangnya yang mendunia tersebut, ada satu keunikan dari tanah moluku kieraha yang pantas untuk diangkat dan diketahui oleh kita sebagai generasi yang memiki kepedulian terhadap budaya bangsa. Yup! Hal yang saya maksud tersebut adalah peninggalan bersejarah berupa mahkota agung sultan ternate.

12989332621521454855
12989332621521454855

Tak banyak referensi tertulis yang menjelaskan kapan dan dari mana mahkota ini berasal dan dibuat, namun keberadaannya menurut beberapa kalangan sudah ada sejak kepemimpinan raja ternate yang pertama Kolano Cico alias Masyhur Malamo (1257), hingga kini sultan ternate yang ke 48 (Sri Sultan Mudaffar Syah II) pusaka kesultanan tersebut masih terawat dan dijaga dengan baik oleh pihak keraton.

12989337311684809608
12989337311684809608

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun