Mohon tunggu...
ilham faizin
ilham faizin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 UIN Sunan Kalijaga

Assalamualaikum Wr. Wb Hei!! Nama Saya Ilham Faizin, saya berasal dari Tulungagung, Jawa Timur, Disini Saya akan membagikan Artikel yang Insyaallah dapat bermanfaat bagi antum-antum semua......Mohon bantuannya ya semua!! :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membumikan Al-Qur`an dengan Filologi

14 Juni 2020   00:35 Diperbarui: 14 Juni 2020   00:31 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejatinya sebagian besar agama tidak akan terlepas dari yang namanya teks atau naskah agama. Hampir seluruh Agama besar di dunia ini pasti memiliki suatu teks atau naskah yang dijadikan dasar dari praktik keagamaan. teks atau naskah agama menjadi kompilasi atau diskusi tentang mitologi, kepercayaan,  praktik ritual, peritah atau hukum agama, perilaku etis, dan lain-lain. Tidak terkecuali umat Islam. Umat Islam memiliki dua naskah atau teks utama yang Menjadi dasar dari ajaran mereka,yakni Al-Qur`an dan As-Sunnah. Dan dari kedua teks atau Naskah tersebut muncul teks kedua yakni pemahaman umat islam terhadap teks pertama, begitupula teks ketiga dan seterusnya. Hal ini menunjukkan bahwa umat Islam sangatlah bergantung kepada teks sampai saat ini atau bahkan sampai kiamat nanti.

Negri kita merupakan Negri berpendudukan muslim terbesar di Dunia. Peradaban Islam telah muncul dan berkembang sejak abad ke-7 M . Kandungan Manuskrip di Nusantara ini sangatlah luas, tidak hanya manuskrip Al-Qur`an saja, akan tetapi mencakup berbagai bidang lain seperti sejarah, politik, pemerintahan, hukum, serta bidang-bidang keislaman lainnya. Karya-karya Ulama Nusantara sangatlah banyak sepertihalnya karya-karya Sunan Bonang, K.H Hasyim Asya`ri, Kyai Soleh Darat, K. H Ahmad Dahlan, Abdur Rauf Singkel, Nuruddin Ar-raniri, Imam Nawawi Al-Bantani, Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Syekh Yusuf Al-Makasari dan masih banyak lagi.  Sedangkan dalam bidang manuskrip Al-Qur`an, berdasarkan data dari Lembaga Pentashihan Al-Qur`an Departemen Agama Republik Indonesia, negri kita memiliki lebih dari 420 Manuskrip Al-Qur`an yang berhasil dihimpun dari berbagai daerah. Naskah-naskah tersebut merupakan sumber Informasi kita mengenai Intelektual dan peradaban bahkan politik dan sebagainya pada jaman dahulu.

Kembali ke judul kita yakni Membumikan Al-Qur`an dengan pendekatan Filologi. Ilmu Filologi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Philos yang berarti cinta (love) dan logos yang berarti kata (word), Dengan begitu Ilmu filologi dapat diartikan cinta terhadap kata dan teks. 

Menurut R. H. Robins  pengertian filologi terutama di tradisi Inggris-Britania disamakan dengan linguistik komparatif-historis . Di Inggris bagian lain dan beberapa negara Eropa dan Amerika menyebutnya dengan filologi komparatif yang berada di bawah rumpun linguistik. Sementara di Jerman, dengan kata philologie lebih mengacu pada kajian mengenai teks-teks sastra, khususnya teks-teks sastra Yunani-Romawi kuno dan kajian kebudayaan dan peradaban melalui dokumen-dokumen sastra. 

Kajian utama Ilmu Filologi adalah naskah maupun manuskrip yang ada dengan perantara ilmu-ilmu yang lain juga seperti Linguistik, Ilmu Sastra, dan lain-lain. Ilmu  Filologi merupakan Ilmu dasar utama untuk mempelajari teks, manuskrip dan naskah-naskah yang Banyaknya Naskah-naskah di Nusantara menjadikan betapa pentingnya kontribusi Ilmu Filologi. Dengan penelitian Filologilah kekayaan intelektual Islam dan Khazanah pengetahuan tersebut bisa diungkap serta dijaga otentitasnya.  Namun hanya 25% dari naskah-naskah tersebut yang berhasil diteliti dan dikaji oleh tim peneliti, sisanya masih hanya tersimpan di dalam museum maupun disimpan oleh beberapa tokoh masyarakat.

Banyaknya Manuskrip Al-Qur`an yang belum diteliti disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu filologi dan Ilmu-ilmu pendukungnya, kurangnya minat meneliti manuskrip-manuskrip tersebut serta kurangnya apresiasi dari pemerintah bagi penelitian itu. 

Padahal, Dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh dari penelitian  yang sangat besar hal tersebut sungguh disayangkan. Oleh karena itu, dengan mempelajari Filologi dan menekuninya kita dapat berkontribusi memajukan masa depan peradaban Islam dengan Mengkaji manuskrip-manuskrip kuno yang penuh dengan khazanah pengetahuan. Dengan cara itu juga kita membumikan Al-Qur`an ini di bumi Nusantara sepertihalnya yang telah dilakukan para Wali dan ulama-ulama terdahulu.

Sumber:

  • Khabibi Muhammad Luthfi, Kontekstualisasi Filologi dalam teks-teks Islam Nusantara, Jurnal Institut Pesantren Mathali’ul Falah, Vol. 14, No. 1, Januari - Juni 2016
  • Arif Ibrahim , Ade Kosasih , Undang Ahmad Darsa , Titin Nurhayati Ma’mun. KONTRIBUSI PENELITIAN FILOLOGI TERHADAP PERKEMBANGAN STUDI KEISLAMAN. Jurnal HUMANIKA( Pascasarjana Universitas Padjadjaran). Vol.25 No.2 (2018)
  • Nurulhuda Binte Mohd Hashim. Tesis: Aplikasi Linguistik Arab Terhadap Bacaan Waqaf dan Ibtida’ dalam Al-Qur`an. Universiti Putra Malaysia. Desember 2012
  • https://lajnah.kemenag.go.id/artikel/345-executive-summary-penelitian-mushaf-al-qur-an-kuno-nusantara-2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun