orang yang dinilai kadang tak waras. Namanya Dalban. Sejak aku kecil, aku hanya tahu bahwa namanya Dalban.
Di kampungku ada satuSampai sekarang orang-orang memanggilnya Dalban. Dia kadang waras, kadang tak waras. Kalau lagi kumat dia bisa cerita panjang lebar. Tapi dia tak pernah mengganggu, hanya cerita panjang lebar.
Satu ketika, dia mendatangiku di gardu ronda. Dia ingin cerita padaku bahwa dia mendapat kabar jika malaikat bingung.
"Aku dapat kabar dari temannya temanku, yang masih saudara dengan teman dari bapak ibuku. Dia si teman dari temanku itu dapat kabar malaikat bingung," katanya.
Aku hanya mengangguk saja. "Lagi kumat sepertinya," kataku dalam hati.
"Kau tahu, kabarnya malaikat bingung. Malaikat mencatat permintaan orang-orang dan lalu bingung. Bingung karena hampir semua orang, doanya sama. Ingin kaya raya," kata Dalban.
"Sekarang kau pikir Man. Apa mungkin semua orang itu kaya raya? Sementara uang dan harta di dunia ini terbatas. Ya tak mungkin semua jadi kaya raya," kata Dalban.
"Kalau doa sebagian saja dikabulkan, maka akan muncul apa? Kau tahu?" Tanyanya.
Aku hanya geleng kepala.
"Kalau sebagian saja dari mereka doanya dikabulkan dan mereka jadi kaya raya, otomatis uang akan ngumpul di sebagian mereka. Kalau uang ngumpul di sebagian mereka, maka sebagian yang lain akan sedikit kecipratan uang. Sebagian yang lain akan miskin. Ya kan?" Kata Dalban.
Aku hanya mengangguk.