olahraga yang diikuti Indonesia di Olimpiade 2024. Dari empat nomor, satu nomor tersisa yakni perorangan putri dengan atlet Diananda Choirunisa. Dia sangat berpeluang ke semifinal, namun drama yang membuat saya pun berteriak dan Diananda gagal ke semifinal.
Panahan adalah salah satu cabangCeritanya, Diananda melawan Lisa Barbelin di babak perempatfinal pada Sabtu (3/8/2024) petang. Yang menang dalam laga itu akan lolos ke semifinal dan berpeluang mendapatkan medali.
Jadi, ada lima set dalam panahan tersebut. Setiap set, masing-masing pemanah memanah tiga kali. Di set pertama Diananda menang. Di set kedua sampai empat kedudukan seri. Maka secara akumulatif sampai set keempat kedudukan adalah 5-3 untuk Diananda. Sebab, kemenangan di satu set bernilai menang 2-0. Sementara seri nilainya adalah 1-1.
Drama kemudian terjadi di set kelima. Dalam dua kesempatan, Diananda mendapatkan 10 dan 9 poin. Dengan begitu dia mendapatkan 19 poin. Sementara, Barbelin dalam tiga tembakan mendapatkan 28 poin. Diananda kemudian akan melesatkan panah ketiganya. Jika mendapatkan 9 poin atau 10 poin, maka Diananda akan maju ke semifinal.
Dalam kondisi itu, sebelum Diananda memanahkan anak panah, Barbelin terlihat menangis dan seperti sudah putus asa. Dia sepertinya yakin Diananda mendapatkan kemenangan.
Jika mengacu pada set sebelumnya tentu saja mudah bagi Diananda mendapatkan 9 atau 10 poin. Tapi ternyata di tembakan terakhir Diananda hanya mendapatkan enam poin. Maka total poin Diananda di set kelima adalah 25 alias kalah dari Barbelin yang dapat 28. Maka, set kelima pun jadi milik Barbelin. Â Barbelin pun berbaik semangat. Yang tadinya sudah nangis, kembali memiliki kesempatan.
Saya yang menonton melalui layar maya pun ikut berteriak kecewa. Aduh! Semifinal yang sudah di depan mata lepas begitu saja.
Dengan begitu, kedudukan kedua pemanah adalah 5-5 untuk lima set. Karena itu, laga ditentukan dengan satu tembakan. Di tembakan ini, Diananda mendapatkan 8 poin dan Barbelin mendapatkan 10 poin. Â
Pintu yang sudah terbuka ke semifinal lepas begitu saja. Tentu saja kecewa. Sebagai pendukung Indonesia dan penonton tentu saja kecewa. Saya juga yakin Diananda lebih kecewa karena dialah yang gagal.
Tapi ya begitulah olahraga. Dalam dua kesempatan sebelum perempatfinal, Diananda selalu menang dalam eksekusi tambahan. Dia mampu menang dengan skor 6-5 sebanyak dua kali. Dan di perempatfinal, peruntungan tak berpihak pada Diananda.
Panahan gagal lagi memberikan medali bagi Indonesia di Olimpiade. Panahan adalah cabang yang pertama kali mampu memberikan medali bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Hal itu terjadi pada 1988. Kala itu trio pemanah Indonesia mendapatkan medali emas.