Saat Piala Eropa 2020 yang berlangsung tahun 2021, saya mendukung Italia. Seperti dalam tulisan saya di Kompasiana jelang Piala Eropa kala itu. Tapi kini saja mendukung Inggris.
Dulu saya mendukung Italia dengan alasan statistik dan performa mereka jelang Piala Eropa. Saat itu Italia cukup bagus.
Bahkan dalam tulisan itu saya memperkirakan Italia akan ketemu Belgia dan Italia menang. Memang sangat memungkinkan secara bagan jika Italia bertemu Bekgia.
Pada akhirnya memang jadi kenyataan bahwa Italia bertemu Belgia. Italia mengalahkan Belgia di babak gugur.
Jadi saya mendukung Italia dengan alasan yang menurut saya rasional. Saat Piala Eropa berjalan dan Prancis main bagus, saya tetap dukung Italia. Akhirnya Italia juara Piala Eropa 2020 yang berlangsung tahun 2021.
Kali ini ceritanya berbeda. Saya tak lagi mendukung Italia. Saya mendukung Inggris. Bedanya dulu saya mendukung Italia karena alasan rasional, kini saya dukung Inggris karena perasaan saja.
Saya tak terlalu tega melihat tim Inggris tak pernah juara Piala Eropa. Tak tega juga melihat Harry Kane yang makin menua tanpa trofi bergengsi. Entah mengapa saya juga suka Cole Palmer.
Intinya, ini waktu yang tepat bagi Inggris untuk jadi juara. Ini waktu Inggris untuk dapat trofi Piala Eropa.
Kemudian Inggris adalah tim yang pelatihnya cukup lama. Gareth Southgate sudah sejak setelah 2016 melatih Inggris. Jadi dia sudah tahu seperti apa skuadnya sejauh ini.
Apalagi di Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2020 hasil yang didapat Inggris cukup bagus. Cuma di Piala Dunia 2022 saja yang agak laen.