Nah untuk kompetisi, butuh dana. Apakah PSSI ada duit? Entahlah. Tapi yang saya lihat dari dulu. Kompetisi level bawah itu banyak orang yang merogoh gocek sendiri untuk ngurusi tim. Nah itu adalah contoh orang gila yang mau mengeluarkan harta.
Tantangannya adalah adalah mereka yang gila mau mengeluarkan harta untuk sepak bola wanita?
Selain harta, juga perlu manajemen dan pemikiran lebih komprehensif mau seperti apa kompetisi dibuat. Belum lagi perlu orang gila yang mau melatih tim bola wanita yang saya yakini teknis bermain mereka masih kurang.
Jadi, masih banyak PR yang harus dilakukan oleh banyak pihak untuk kemajuan sepak bola putri.
 Naturalisasi
Khusus untuk sepak bola putri karena memang dari nol atau bahkan minus, yang perlu dilakukan adalah membangun benar-benar dari awal dan membutuhkan orang gila.
Untuk sepak bola putri saya pikir tak perlu naturalisasi untuk timnas. Sebab ekosistemnya memang belum memadai. Saya tak yakin naturalisasi akan bisa membantu. Kecuali 22 pemain timnas naturalisasi semua, mungkin akan berprestasi. Tapi hal itu akan jadi menara gading yang sulit diteruskan. Sebab ekosistem sepak bola putri belum memadai, beda dengan sepak bola putra.
Jadi memang butuh orang gila untuk membangun sepak bola putri. Membangunnya pun tidak setahun dua tahun. Dengan situasi saat ini, mungkin 10 tahun baru kelihatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H