"Nen..." Tulis Tarjo ke WA Neni. Tapi buru-buru Tarjo hapus.
**
"Wuih Dilan cuyyy," kata Arjuna melihat bapaknya yang berpakaian jaket seperti punya Dilan. Digoda anak bungsunya, Tarjo hanya tersenyum simpul dengan gigi terlihat sedikit.
Dengan menaiki sepeda motor, Arjuna di depan dan Tarjo membonceng di belakang. Arjuna mengantarkan sang bapak ke SMA. Jaraknya cukup jauh, sekitar 1 jam perjalanan.
Sampailah Tarjo di SMA 2. "Acaranya tiga jam, kamu ke sini lagi jam 13 ya Jun," kata Tarjo.
Tarjo meludahi sedikit tangannya dan menempelkan di rambut bagian depan. Bukan hanya Dilan, Tarjo merasa mirip Lupus.
"Siyapppp," kata Arjuna.
**
Setelah tiga jam Arjuna menjemput bapaknya. Arjuna terkejut karena si bapak ada di luar pagar SMA 2. Bapaknya sesenggukan menangis, sembari makan klepon.
Tarjo menangis sesenggukan dengan suara lirih di bawah pohon jambu.
"Kenapa Pak?" Kata Arjuna.
Yang ditanya tersedu-sedu. Berbicara pun tak jelas. "Au aya aying-aying," kata Tarjo sembari sesenggukan. Kata-kata yang keluar dari mulutnya tak jelas. Ya, karena sesenggukan sembari makan klepon.