Kasmo menikah kisaran dua tahun dengan Siti. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai anak berumur 9 bulan.
Setelah melangkah dua tahun bersama, Kasmo malah mulai ada benih cinta dengan wanita tetangga desa, Sarmi namanya. Sarmi yang sudah dua tahun menjanda.
Saat sang istri sibuk memberi ASI, Kasmo kelimpungan tak bisa tidur. Kasmo membolak-balik badan di kasur.
"Gantian pak, ini anakmu dulu. Baru kalau sudah selesai tugasku, kamu dapat giliran lagi," kata Siti sembari tersipu.
Kasmo terus bergelimpangan. Tak terlalu peduli dengan ucapan Siti. "Bukan itu yang aku pikirkan," kata Kasmo dalam hati.
Dia gelimpangan tak keruan terus teringat Sarmi janda yang sepertinya butuh lelaki. Setiap mencoba memejamkan mata, wajah Sarmi selalu melintas.
"Dedek sudah bobo. Apa mau sekarang pak?" Kata Siti.
"Ngga Bu, aku butuh jamu. Badan ngga enak," kata Kasmo.
Kasmo keluar rumah malam hari. Dia ingin mengungkapkan perasaannya. Dia ingin curhat ke pamannya. Siapa tahu sang paman punya pandangan. Syukur-syukur punya solusi ajaib.
***
Sang paman yang berjambang itu menarik napas panjang usai dapat cerita dari Kasmo.
"Mo, lelaki setelah menikah, itu yang dibutuhkan adalah tanggung jawabnya pada keluarga. Soal cinta, wajar lelaki mencintai wanita lain setelah menikah. Tapi, bagaimana dia merespons cinta itu?" Kata paman.