Belum terpukau dengan debat capres pertama. Ada beberapa hal yang jadi indikatornya.
Capres nomor 1 Anies Baswedan tentu memang lihai memainkan kata-kata. Anies mampu mengolah kata agar orang tertarik padanya. Tusukannya pada pemerintah di awal pernyataan cukup bagus.
Tapi ya begitu. Anies memang begitu dari dulu. Â Ada satu pertanyaan Ganjar soal apakah Anies oposisi atau bagaimana soal Ibu Kota Nusantara, Anies berputar kembali mempertanyakan pertanyaan Ganjar.
Ibaratnya, pertanyaan sederhana dan menusuk dari Ganjar, tak dijawab. Anies berputar. Mengkritik mekanisme pembuatan aturan landasan IKN, tapi tak bisa tegas bilang apakah menolak atau menerima IKN.
Saya pun menduga bahwa pernyataan Ganjar bahwa dirinya tidak abu-abu dan punya sikap jelas adalah untuk membedakan dirinya dengan Anies.
Capres nomor 2 Prabowo Subianto menurut saya tak berubah. Dia masih meledak-ledak. Walaupun mungkin kini dia bisa lebih cair.
Awalan Prabowo memberi pernyataan sebenarnya cukup bagus. Yakni mengcounter pernyataan Anies. Prabowo mengatakan manajemen pemerintahan Jokowi telah berjalan dengan baik. Buktinya Indonesia tidak segaduh atau separah beberapa negara lain.
Lalu seingat saya, Prabowo justru tidak berbicara tentang RUU Perampasan Aset, sebagai bentuk konkret pemerintahan Jokowi melawan korupsi dan narkoba. Padahal itu poin penting untuk disuarakan.
Capres nomor 3 Ganjar Pranowo terlihat lebih tenang. Pernyataannya lebih membumi. Contohnya membahas realitas perjumpaannya dengan masyarakat di Papua, NTT. Tapi saya juga tak terpukau dengan Ganjar dalam debat pertama.
Misalnya seingat saya ketika diberi kesempatan membuat pernyataan awal, Ganjar sedikit mengupas korupsi. Bahwa dia berjanji memberantas korupsi, memang benar.