Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemain Kelompok Umur Perlu Difasilitasi untuk Respons Kritik

23 November 2023   06:57 Diperbarui: 23 November 2023   07:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U17. (kompas.com/suci rahayu)


Hidup zaman sekarang, apalagi sebagai figur publik, tak akan pernah lepas dari kritik. Tak terkecuali pemain timnas sepak bola kelompok umur. Maka, bukan meminta kritik tak meluncur, tapi memfasilitasi pemain muda untuk merespons kritik.

Jika ada pemain timnas kelompok umur bermain mengecewakan, kritik itu pasti akan meluncur. Bisa meluncur langsung saat di lapangan, di luar lapangan, atau di dunia maya.

Zaman keterbukaan saat ini tak mungkin membendung kritik. Tak mungkin. Apalagi semua aksi pemain timnas kelompok umur bisa dilihat di televisi dan media lainnya. Aksi mereka diketahui banyak orang. Membawa nama negara pula.

Jadi, jangankan kritik, cacian (khususnya di medsos) pun akan meluncur. Di zaman sekarang itu tak bisa dihindari. Sekuat apapun membendung, tak akan bisa dibendung, segala kritik dan juga cacian.

Memaknai kritik zaman sekarang itu seperti memaknai matahari di siang yang normal. Di siang yang normal pasti akan muncul matahari.

Kamu tak bisa meminta matahari tak muncul di siang yang normal. Tak bisa. Sama juga, di tengah keterbukaan seperti ini, tak bisa kritik itu dibendung.

Lalu apa yang bisa dilakukan? Ya analoginya seperti matahari. Jika tak ingin kena banyak sengatan sinar matahari, buat sistem yang memungkinkan matahari itu tak menyengat amat sangat. Misalnya menanam pepohonan atau membangun bangunan yang bisa sedikit meredam panas matahari.

Maka, kalau bicara timnas kelompok umur, berikan mereka sistem supaya merespons kritik dengan baik. Merespons itu adalah mencerna kritik dan melihatnya secara rasional.

Atau bagaimana menata hati supaya tak memaknai kritik terlalu mendalam. Bagaimana mengatur diri agar kritik tak membuat diri jatuh.

Nah sistem itu bisa dibangun oleh kepelatihan. Apalagi pelatihnya sudah berpengalaman jadi pemain. Jika kurang, maka timnas bisa menghadirkan psikolog atau sejenisnya. Untuk membantu pemain muda merespons kritik dengan benar.

Jangan halangi anak muda untuk mendapatkan kritik. Jangan selalu puji anak muda. Nanti mereka tak tahu apa kekurangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun