Partai Solidaritas Indonesia (PSI) butuh lompatan karena Pemilu sebentar lagi. Jika tak bisa melompat, harapan masuk Senayan akan tipis. Mungkin, nasib PSI akan sama seperti 2019, gagal dapat kursi di DPR RI.
Bagaimana cara melompat? Tentu dengan waktu yang singkat ini harus pakai cara instan. Datangkan orang yang populer dan dekat dengan penguasa. Dan menurut saya itulah mengapa Kaesang Pangarep dijadikan ketua umum, padahal usianya di PSI dan perpolitikan baru beberapa hari.
Saya sendiri hanya melihat PSI mencoba melompat. Memanfaatkan popularitas Kaesang di anak muda, PSI coba menggaet pemilih pemula atau pemuda. Sebab jumlah pemilih pemula atau pemuda cukup banyak.
Kaesang yang masih muda diharapkan bisa menggandeng banyak anak muda dengan gaya anak muda masa kini. Itu adalah rabaan saya tentang harapan pertama dari PSI terkait Kaesang.
Kedua tentu saja berharap, mereka yang mendukung Jokowi bisa berlabuh ke PSI. Apalagi narasi terkait Jokowi selalu didengungkan oleh  PSI. Mereka seolah adalah parpol yang paling patuh pada Jokowi.
Ketika Kaesang jadi Ketum, apalagi bilang bahwa sudah minta restu pada Jokowi, maka diharapkan makin menambah massa untuk PSI. Ditambah lagi, saat bicara sebagai Ketum, Kaesang bilang dia ingin meniru jejak ayahnya.
Jadi, dalam konteks lompatan parpol, saya pikir yang dilakukan PSI sudah tepat. Tinggal menunggu saja apakah yang dilakukan dengan menggaet dan mendudukkan Kaesang sebagai Ketum akan berdampak pada perolehan suara partai?
Soal pengalaman politik yang minim dari Kaesang? Sepertinya itu akan ditopang oleh mereka yang lebih lama di PSI.
Saya yakin elite PSI tahu bahwa Kaesang masih sangat unyu-unyu di dunia politik. Tapi, seperti yang saya tulis, lompatan PSI jauh lebih penting dan strategis daripada memikirkan masih hijaunya Kaesang.
Jadi kita tunggu saja bagaimana efek dari Kaesang untuk Pemilu 2024. Yang juga harus diketahui, saat pemilu berlangsung, Jokowi masih Presiden Indonesia. Artinya potensi terus menarasikan keberhasilan Jokowi atau menyebut Jokowi, mungkin akan tetap dilakukan PSI.