Indra Sjafri merevolusi tim Indonesia U24 di babak 16 besar Asian Games.Â
Ini hanya membayangkan saja, yakniIndonesia akan melawan Uzbekistan atau Hong Kong di 16 besar Asian Games kali ini. Saya, membayangkan Indra Sjafri berspekulasi menciptakan penyerang baru.
Mulanya saya membayangkan Bagas Kaffa dijadikan penyerang saja. Sebab, seingat saya dulu dia mengawali karier sebagai striker seperti kembarannya.
Siapa tahu Bagas Kaffa bisa menjalankan tugasnya sebagai striker? Tapi kemudian saya baca berita di detik.com (saya lupa judul beritanya soal apa) tapi ada komentar warganet yang mengatakan bahwa George Brown dijadikan striker saja.
Namanya juga spekulasi, tapi secara postur tubuh agak masuk akal jika Brown jadi striker. Sebab tingginya 180 cm. Secara logika, lompatannya pasti lebih tinggi karena postur tingginya.
Hal itu akan bermanfaat ketika sayap Indonesia melakukan umpan silang. Atau ketika ada kesempatan Robi Darwis melakukan lemparan ke dalam.
Lemparan ke dalam Robi Darwis tidak ada yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia. Coba bayangkan jika Brown juga ada di situ.Â
Setidaknya ada tiga pemain tinggi yang bisa mengganggu lini belakang lawan saat Robi melakukan lemparan ke dalam. Tiga pemain itu adalah Brown, Rizky Ridho, dan Andy Setyo.
Tapi sekali lagi ini hanya khayalan. Khayalan dengan dasar striker kita tidak sedang berada di hari baiknya selama babak grup.
Tiga laga di babak grup, striker atau lini serang relatif tak maksimal. Tak ada salahnya berspekulasi.
Sudah Revolusi