Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Organisasi Berbasis Donatur, Sistem Penggali Kubur Kematian

23 September 2023   05:31 Diperbarui: 23 September 2023   05:33 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Kompas.com/nursita sari)

Beberapa kali berkutat di organisasi. Beberapa kali pula tak sepakat dengan organisasi berbasis donatur. Saya sih mending organisasi berbasis iuran anggota.

Basis donatur biasanya ketika organisasi ingin membuat acara gede. Acara yang membutuhkan banyak sumber daya manusia dan peralatan. Acara yang tak bisa ditangani oleh duit anggotanya sendiri.

Repotnya jika acara gede itu jadi rutinitas bulanan atau dua bulanan. Bisa kacau relasi organisasi dengan donatur. Kenapa acara gede berusaha sering dilaksanakan? Mungkin salah satunya akan ada uang mengalir di situ.

Organisasi itu membangun relasi anggotanya. Yang pasti juga, organisasi jangan sampai merepotkan orang di luar organisasi. 

Melihat orang kaya langsung didatangi untuk dimintai donasi. Melihat perusahaan langsung didatangi untuk dimintai donasi. Melihat gedung pemerintah langsung dimintai donasi. Yang repot ketika melihat warga juga dimintai donasi.

Haduhhhh...

Jika organisasi berbasis donasi terus digalakkan, maka matilah nama organisasi itu. Jika pun tak mati, maka hanya akan dimaknai sebagai benalu.

Jika ada organisasi yang dimaknai benalu. Orang jadi ogah berorganisasi. Sebab bisa jadi orang akan memiliki pandangan, "organisasi kerjanya minta-minta". Orang pun ogah berorganisasi karena ogah juga distigma benalu. Matilah organisasi.

Lalu...

Dalam pandanganku, organisasi tak perlu banyak acara kalau tak ada duit. Tak perlu membuat acara besar kalau tak ada duit. Yang sederhana saja berorganisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun