Pendukung timnas Italia tentu masih ingat, tim mana yang menggagalkan si biru lolos ke Piala Dunia 2022. Ya, tim itu adalah Masedonia Utara. Nah, Italia akan kembali bertemu dengan negara pecahan Yugoslavia di kualifikasi Piala Eropa 2024 pada Minggu (10/9/2023) mulai pukul 01.45 WIB.
Pada kualifikasi Piala Dunia 2022, Italia secara menyakitkan kalah dari Masedonia Utara 0-1. Gol tunggal Masedonia Utara terjadi di menit 90+. Lebih menyakitkan lagi laga itu berlangsung di kandang Italia.
Kini, setelah setahun lebih berlalu, Italia akan kembali bertemu Masedonia Utara di kualifikasi Piala Eropa 2024. Bedanya pada tanggal 10 September besok, Masedonia Utara yang akan jadi tuan rumah.
Italia juga sudah berbeda. Kini Italia tak lagi dilatih Roberto Mancini. Sebab, Mancini sudah mengundurkan diri. Kini, Italia dilatih Luciano Spalletti yang musim lalu berhasil membawa Napoli juara Liga Italia.
Ini tentu laga yang sangat penting bagi Spalletti. Penting karena laga debutnya sebagai pelatih Italia. Setidaknya dia harus membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang tepat melatih Italia. Salah satu cara pembuktiannya adalah menang di laga perdana.
Penting juga karena Italia membutuhkan kemenangan. Italia kini ada di posisi tiga klasemen grup C kualifikasi Piala Eropa 2024.
Italia baru mendapatkan tiga poin dari dua laga. Italia harus ada di posisi dua besar klasemen  akhir jika ingin lolos ke Euro 2024 untuk mempertahankan gelar.
Spalletti akan mengandalkan pemain yang secara usia sudah cukup matang. Banyak pemain berumur di atas 23 tahun. Di sisi lain juga masih ada pemain senior di tim.
Ada lima pemain senior di tim, yakni pemain berumur 30 tahun atau lebih. Salah satunya adalah sang kapten Ciro Immobile.
Kemudian ada nama pemain naturalisasi dari Argentina Mateo Retegui yang kini main untuk Genoa. Ini adalah kesempatan Retegui untuk kembali menunjukkan ketajamannya.
Retegui sudah membuat dua gol dalam dua laga Italia di kualifikasi Piala Eropa 2024. Maka, ini adalah kesempatan Spalletti untuk menunjukkan kelasnya. Juga kesempatan Spalletti untuk menghilangkan trauma.
