Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kepanitiaan Agustusan Kampung dan Kematian Regenerasi Kepemimpinan

17 Agustus 2023   07:19 Diperbarui: 17 Agustus 2023   07:33 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain sepak bola Egy Maulana Vikri saat mengikuti lomba agustusan. (kompas.com/wijaya kusuma) 

Kematian regenerasi bisa dilihat salah satunya saat kepanitiaan Agustusan atau kepanitiaan HUT Republik Indonesia di kampung. Jika kepanitiaan dari tahun ke tahun tak pernah berubah, maka di situlah kematian regenerasi kepemimpinan. Maka, sebenarnya, kepanitiaan Agustusan di kampung, bisa jadi wahana untuk mengasah kepemimpinan dan pengorganisasian.

Elite kampung bagusnya memiliki niat untuk melakukan regenerasi kepempimpinan kepanitiaan Agustusan. Mulanya, Elite kampung bisa melibatkan anak muda usia SMP sampai usia 25 tahun dalam beberapa kegiatan kampung. Kegiatan bersih-bersih kampung atau kegiatan lainnya.

Beri tanggung jawab sederhana bagi anak yang paling muda. Misalnya, tugasnya adalah memukul kentongan ketika acara bersih-bersih kampung dimulai. Maka, seteknologi apapun, kentongan jangan dihilangkan. Itu bisa jadi wahana memupuk tanggung jawab dan kepemipinan. Lalu pemuda yang lain diberi tanggung jawab ringan. Ketika usia bertambah, mereka bisa mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar.

Intinya adalah libatkan anak muda. Melibatkan anak muda akan makin mudah jika sejak kecil mereka diajak untuk acara kampung yang memang untuk semua umur. Jika sudah seperti itu, maka kepanitian Agustusan akan dengan sendirinya terjadi regenerasi.

Jika cara halus dengan menggaet anak muda untuk acara tertentu di kampung berjalan mulus, maka regenerasi kampung juga akan berjalan mulus.

Yang repot adalah ketika anak muda tak pernah dilibatkan di acara kampung. Yang tua merasa bahwa merekalah yang bisa menyelesaikan semua tetek bengek urusan kampung. Jika anak muda tak diajak, maka ada dua potensi.

Potensi pertama adalah anak muda itu akan mencari tempat berekspresi di luar kampung. Persoalannya, bagaimana jika tempat berekspresi itu ternyata jalan gelap seperti narkoba? Potensi kedua, anak muda akan mengurung di rumah karena merasa tak dibutuhkan di kampung. Kalau kebanyakan di kamar, nanti malah....

Ketika elite kampung sudah terjebak "tak mengurusi atau tak melibatkan anak muda", persoalan regenerasi kampung akan terjadi.

Mengubah Cara Pandang

Satu hal yang juga telah berubah di masa kini yakni tak semua anak muda memiliki kesadaran untuk dengan sendirinya mengikuti kegiatan kampung. Dulu jika ada kegiatan kampung, semuanya tanpa terkecuali akan gotong royong datang ke tempat kejadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun