Itu semua adalah cerita anak yang terdeteksi. Bagaimana dengan anak yang tak terdeteksi. Yang setiap hari hidup di jalanan, yang langit sebagai atap dan bumi sebagai lantainya?Â
Cerita gelap anak kecil itu bertautan di kepala. Rasa tak puas bisa menggelinding keras di dada, di kepala. Lalu, tak banyak yang mau peduli dengan semua kengerian itu. Sebab, sebagian orang hanya bilang dengan enteng, "begitulah anak anak".
Entah berapa cerita kelam dari anak-anak yang bertumpuk di bumi ini? Tapi semua cerita pilu itu jika tidak dijembatani dengan kasih sayang orangtuanya, akan jadi bom yang mengerikan. Dan aku juga tak selalu sepakat dengan pernyataan, "begitulah anak-anak"!
Kemudian, jangan pernah berbalik badan dan tak merasa berdosa atas kenakalan satu anak. Sebab, bisa jadi sebenarnya aku, kamu, dan kita yang masyarakat ini adalah bagian dari pembentuk anak-anak yang mengerikan itu! Khususnya masyarakat yang rakus dan permisif pada hal-hal negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H