Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 yang akan berlangsung pada 10 November sampai 2 Desember 2023. Maka, persiapan timnas Indonesia U17 hanya kisaran empat bulan lebih sedikit. Apalagi, sebelum penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U17, setahu saya timnas U17 vakum.
Tapi persiapan mepet tidak selalu jadi alasan. Asalkan ada strategi yang tepat, maka hasil maksimal pun bisa didapatkan. Ada cerita yang bisa jadi inspirasi tentang persiapan yang mepet. Cerita itu tentang Denmark yang tiba-tiba diloloskan ke Euro 1992 gegara Yugoslavia kena sanksi akibat perang.
Ceritanya waktu itu yang berhak lolos ke Euro 1992 adalah Yugoslavia. Denmark yang di kualifikasi ada di bawah Yugoslavia, tak berhak lolos ke Euro 1992. Tapi, Yugoslavia kena sanksi akibat perang berkecamuk di dalam negeri.
Posisi Yugoslavia diganti Denmark. Tentu saja keputusan itu mendadak dan Denmark punya waktu mepet. Saya pernah baca, lupa baca di mana (mungkin BOLA), bahwa ketika Denmark diputuskan sebagai pengganti Yugoslavia, Richard Moller Nielsen sedang berlibur dan mancing. Nielsen adalah pelatih Denmark kala itu.
Michael Laudrup sang bintang Denmark memutuskan tak masuk skuad Denmark untuk euro 1992 kalau tak salah karena tak yakin dengan timnya. Selain itu Michael Laudrup ingin berlibur. Tapi dengan persiapan mepet, Denmark malah jadi juara Euro 1992.
Salah satu strategi yang saya ingat dari Denmark hingga bisa jadi juara adalah dengan membuang waktu. Walaupun ini strategi kotor. Ketika sudah unggul, apalagi di final, mereka sering menendang bola ke kiper sendiri. Waktu itu, kiper boleh memegang bola hasil umpan kawannya.
Dengan begitu, banyak waktu yang terbuang dan Denmark bisa jadi juara. Setahu saya karena aksi Denmark itu, maka ada aturan passing ke kiper sendiri tak boleh dipegang. Artinya, kiper tak boleh memegang bola, harus menendang bola hasil passing kawannya. Nah itulah salah satu strategi kotor yang legal yang dilakukan Denmark. Â
Saya tak bermaksud mengatakan bahwa persiapan yang pendek pun bisa pasti juara seperti Denmark. Yang ingin saya katakan, persiapan pendek jika dengan strategi yang tepat, maka hasilnya bisa maksimal.
Untuk membuat strategi yang tepat, maka pelatih Bima Sakti perlu menyerap banyak informasi. Strategi apa yang akan digunakan di masa persiapan Piala Dunia U17. Kalau menurut saya yang awam ini, strategi penguatan mental bisa jadi prioritas.
Penguatan mental para pemain muda untuk berani bertarung. Mental untuk tidak kalah sebelum bertanding. Kalau soal skill dan taktikal, ya tentu penting, tapi... Tapi saat saya lihat beberapa laga Piala Asia U17, tak ada tim yang istimewa. Secara kerja sama juga belum nampak.