Ini pendapat pribadi. Piala Dunia U17 tentu penting. Tapi menurut saya ini adalah ajang menempa anak muda. Maka tak perlu naturalisasi pemain untuk U17.
Naturalisasi dalam tulisan ini adalah mengambil orang keturunan yang hidup di luar negeri untuk masuk timnas U17. Walaupun secara hukum sepengetahuan saya nyaris tak ada naturalisasi untuk remaja U17. Sebab remaja potensinya bukan pindah kewarganegaraan tapi memilih kewarganegaraan.
Sekali lagi, jadi naturalisasi yang saya maksud dalam tulisan ini adalah mengambil orang keturunan yang hidup di luar negeri untuk masuk timnas U17.
Saya jabarkan lagi mengapa tak perlu naturalisasi. Pertama tentu saja sepak bola kelompok umur beda dengan kelompok senior.
Kelompok umur apalagi U17, setahu saya adalah ajang mengasah pemain. Jadi maksimalkan kesempatan ini untuk mengasah pemain dan bermain sebaik mungkin.
Kedua, prestasi itu bonus. Jika sampai juara kelompok umur, maka itu adalah bonus. Yang penting mengembangkan pemain dan tempat belajar sebaik mungkin agar kelak ketika senior bisa hebat.
Ketiga disparitas tak terlalu jauh. Untuk timnas kelompok umur, disparitas antarnegara tak terlalu kentara. Banyak juara piala dunia kelompok umur bukan dari negara yang timnas seniornya bagus.
Ukraina pernah juara Piala Dunia U19. Arab Saudi pernah juara Piala Dunia U17. Meksiko pernah juara Piala Dunia U17. Artinya apa? Artinya disparitas antarnegara tak terlalu menganga untuk timnas kelompok umur.
Kenapa disparitasnya tidak jauh? Ya karena sama-sama masih belajar sepak bola. Masih belajar kontrol emosi. Masih sekolah juga. Mereka para pemain kelompok umur, sebagian besar belum berprofesi sebagai pesepak bola.
Keempat bakat kita bagus. Indonesia memiliki bakat pemain muda yang bagus. Masih ingat Evan Dimas dkk, Bagus dkk. Mereka hebat di kelompok umur.