Ini adalah fenomena yang mungkin sudah langka. Fenomena anak muda sudah dipanggil kakek karena kekerabatan.
Dahulu, sudah umum pasangan suami istri memiliki anak lima atau lebih. Bahkan ada tetangga saya yang memiliki anak sampai 12.
Kakekku punya anak beberapa, aku tak hapal. Yang pasti anak yang hidup sampai dewasa ada empat. Entah yang meninggal sebelum dewasa ada berapa.
Jarak umur anak pertama dari kakek dengan anak terakhir adalah 18 tahun. Anak terakhir itu adalah ibuku. Sementara aku adalah anak terakhir dari ibuku.
Sudah bisa dibayangkan. Beberapa cucu dari pakdeku umurnya beda tipis dengan diriku. Saat umur 5 tahun pun aku sudah dipanggil paman. Saat umurku belasan tahun makin banyak yang memanggilku paman.
Kemudian, ketika pakde memiliki cicit, di situlah aku dipanggil kakek. Nah aku dipanggil kakek saat umur 30-an tahun. Namun, statusku sebagai kakek tak terlalu terlihat karena aku hidup sebagai perantau.
Sehingga jarang pulang kampung. Ketika usia sudah kepala empat seperti sekarang ini, semakin kaget. Â Sebab, saat pulang kampung, makin banyak yang memanggilku kakek.
Apalagi salah satu kebiasaanku ketika pulang kampung adalah menemui tetua yang masih hidup. Di situlah makin tahu bahwa si ini baru punya anak, si itu sudah punya anak.
Fenomena bagi anak yang lahir tahun 70-an sampai 80-an, keluarga besar adalah hal biasa. Karena keluarga besar, maka anak pertama dan anak terakhir jaraknya tidak seperti kakak-adik, tapi mirip orangtua-anak.
Tetangga saya ada ketika ibunya melahirkan, anaknya juga melahirkan. Anak dan paman usianya sama.