Hanya satu kunci bagi timnas Indonesia untuk bisa dapat medali emas sepak bola Sea Games 2023. Indonesia sudah di fase akhir untuk dapat emas sepak bola Sea Games. Sebab Indonesia sudah sampai final dan akan melawan Thailand pada Selasa (16/5/2023) mulai pukul 19.30 WIB.
Untuk bisa mendapatkan medali emas, maka kuncinya cuma satu. Kunci itu pun sederhanya. Yakni, Indonesia harus mencetak gol lebih banyak dari Thailand baik itu di waktu normal atau di adu penalti.
Dengan begitu, maka Indonesia akan unggul dan menyabet medali emas setelah 32 tahun puasa medali emas cabang sepak bola Sea Games. Sebab, terakhir kali Indonesia mendapat medali emas sepak bola Sea Games adalah pada 1991.
Lalu bagaimana agar satu kunci itu bisa terealisasi? Menurut saya Indonesia harus menyerang seefisien mungkin dan bertahan seefektif mungkin.
Menyerang seefisien mungkin adalah menghasilan gol dari serangan yang diciptakan. Misalnya, menyerang tiga kali dan mampu membuat dua gol, maka hal itu adalah serangan yang efisien. Sebab, antara usaha (menyerang) dan hasil (gol yang tercipta) setara atau hampir setara.
Jangan sampai tidak efisien. Tidak efisien adalah ketika menyerang 10 kali tapi tidak bisa membuat gol. Atau menyerang lima kali tapi hanya bisa membuat satu gol. Perbandingan yang buruk antar usaha dan hasil adalah bukti tidak efisien.
Bagaimana agar efisien? Tentu harus menyerang dengan rapi, tahu celah lawan, kreatif, dan mampu menggigit di depan gawang. Teknis agar serangan efisien, itu kita serahkan saja pada pelatih Indra Sjafri.
Intinya menyeranglah secara efisien. Jangan sampai menyerang 10 kali tapi tidak bisa mencetak gol. Kalau tidak efisien dalam menyerang dan Thailand efisien dalam menyerang, tewaslah tim Indonesia. Â
Kemudian bertahan secara efektif. Efektif adalah hasil yang ingin dituju. Hasil yang ingin dituju dari bertahan adalah tidak kebobolan. Maka, bagaimana agar kerja lini belakang efektif alias tidak kebobolan.
Maka harus bermain solid, tidak lengah, antisipatif, dan bekerja sama. Semua syarat itu tentu kita serahkan pada pelatih Indra Sjafri untuk merealisasikannya.