Sebagian (mungkin besar) pemilih kita adalah kumpulan orang yang punya empati. Kumpulan orang yang tak suka dengan adu mulut dan saling serang secara argumentatif. Tak suka dengan orang yang agresif menyerang.
Maka, setiap debat calon pemimpin, jarang ada yang suka menyerang. Sekali dia menyerang, maka akan dapat label buruk dari sebagian (mungkin besar) pemilih.
Negeri ini mungkin ingin mengadopsi calon pemimpin adu gagasan. Bahkan mungkin membayangkan serunya perdebatan seperti pilpres di AS. Saling serang, saling menjatuhkan, dan ramai.
Mungkin dalam konteks industri hiburan, debat keras dan seru akan sangat menjual dan akan sangat banyak ditoton orang. Tapi hanya jadi tontotan, tak jadi referensi memilih.
Bahkan yang sering menyerang dan menjatuhkan, bisa jadi tak disukai dan tak dipilih. Begitukah untuk Pilpres 2024?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H