Yang saya baca dari beberapa pemberitaan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memutuskan untuk membatasi hanya satu pemain naturalisasi di setiap klub Liga Indonesia. Sontak aturan itu diprotes para pemain naturalisasi. Sebab, mereka berpotensi tak memiliki klub jika ada pembatasan tersebut.
Contoh saja, Persib ada (kalau tak salah) 3 pemain naturalisasi. Jika aturan di atas berlaku, maka dua pemain Persib harus ditendang. Lalu dua pemain itu ke mana? Bisa saja dia tak dapat klub alias nganggur.
Mungkin niat Erick bagus, walaupun saya tetap tak sepakat. Niat bagusnya agar pemain asli lokal bisa lebih berkembang. Saya tak sepakat karena, bagaimanapun mereka sudah jadi WNI. Hak sebagai WNI tentu melekat.
Tapi kalau Erick tetap ingin aturan itu diberlakukan, ya jangan berlaku mundur. Artinya, pemain yang sudah dinaturalisasi dimaknai sebagai pemain lokal. Mereka yang sudah dinaturalisasi tak masuk dalam aturan pembatasan kuota.
Aturan hanya berlaku pada pemain yang dinaturalisasi tahun 2023 dan setelahnya. Maka, mereka yang ngebet dinaturalisasi di tahun ini dan setelahnya akan berpikir ulang meminta naturalisasi, karena pembatasan kuota di Liga Indonesia.
Tapi sekali lagi, saya tak sepakat dengan wacana pembatasan kuota pemain naturalisasi di Liga Indonesia. Tapi, jika Erick Thohir keukeuh buat kebijakan itu, maka jangan berlaku surut. Sudah begitu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H