Dinamika politik kadang memunculkan kehebohan. Mungkin saja dalam perjalanan menuju Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024 ada kehebohan. Kita lihat saja nanti.
Nah, menengok ke belakang, kehebohan pernah terjadi di Pilkada Jateng 2013. Ceritanya, saat itu calon Gubernur-Wakil Gubernur Jateng ada tiga pasang.
Hadi Prabowo-Don Murdono diusung PKS, Gerindra, PKB, PPP, Hanura, PKNU. Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo diusung Golkar, Demokrat, PAN. Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko diusung PDIP.
Absennya nama Rustriningsih dalam kontestasi Pilkada Jateng 2013 cukup mengejutkan. Rustri adalah petahana Wakil Gubernur. Rustri juga kader PDIP yang menonjol di Jateng.
Rustri tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP. PDIP memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo. Absennya Rustri, kemudian memunculkan dinamika politik.
Kala itu, ada satu poster di sebuah wilayah di Jateng. Poster itu bergambarkan Rustri memegang HP. Spekulasi langsung menyeruak jika Rustri mengarahkan dukungannya ke Hadi Prabowo. Dalam kontestasi Pilkada Jateng 2013, nama Hadi Prabowo disingkat HP. Pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono disingkat HP-Don.
Maka, ketika ada poster Rustri pegang HP, dispekulasikan bahwa dia mendukung HP-Don yang bukan usungan PDIP. Spekulasinya bertambah bahwa Rustri tidak mendukung calon PDIP yakni Ganjar-Heru. Padahal, Rustri adalah kader PDIP.
Tentu saja dalam konteks politik, pihak HP-Don bisa memanfaatkan momen itu untuk mengeruk suara massa dari Rustri. Tapi seingat saya, Rustri mengklarifikasi bahwa dia tidak mendukung HP-Don.
Don Dipecat
Satu lagi dinamika yang muncul dalam Pilkada Jateng 2013 adalah pemecatan Don Murdono oleh PDIP. Don di Pilkada Jateng 2013 jadi calon Wakil Gubernur Jateng mendampingi Hadi Prabowo.