Timnas Indonesia senior terus mengingatkan pelajaran hidup berarti bagi kita. Pelajaran bahwa sabar itu tidak ada batasnya.
Sejak 1991 sampai kini, tak ada piala bagi timnas senior. Terbaru, timnas Indonesia gagal di ajang AFF 2022.
Bagi pendukung seperti saya, tentu mengajarkan bahwa kita harus selalu sabar. Lama tak juara, kita harus sabar.
Sampai kapan sabarnya? Yang pasti puasa gelar level kampung Asia Tenggara sampai tiga dekade, menjelaskan bahwa sabar itu tidak ada batasnya.
Mungkin saja Indonesia ditakdirkan tak akan pernah juara AFF, tapi juara Piala Dunia? Mungkin saja kan. Hibur diri sendiri.
Kelak ketika timnas senior kembali bermain, pendukung kembali mendukung. Kemudian gagal lagi dan pendukung diminta sabar lagi.
Ya memang harus sabar lagi. Sabar terus karena sabar tak ada batasnya. Karena terus bersabar, maka jangan merusak dan mencela para pemain jika gagal.
Bagaimanapun pemain sudah berkeringat. Sudah lelah. Kita tentu boleh kecewa dengan performa para pemain timnas. Boleh mengkritisi performa timnas, tapi jangan mencela mereka.
Sebab, memang seperti itulah kualitas mereka. Sabar saja, terus sabar entah sampai kapan. Ingat, Tuhan bersama orang-orang sabar.
Tak ada buah yang lebih bagus daripada pelajaran sabar. Sabar membuat kita paham bahwa hidup tak seindah alam Indonesia, tak semanis tebu.
Sabar membuat kita paham bahwa segala kekecewaan tak perlu diekspresikan  dengan merusak. Cukup kecewa saja.